Kamis 09 Jun 2016 17:27 WIB

Ini Beda Pengemis Musiman dan Betulan

Pengemis - ilustrasi
Pengemis - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Direktur Kementerian Sosial Sonny W Manalu mengatakan penanganan pengemis musiman yang marak saat Ramadhan harus dilakukan dengan cara represif.

"Cara penanganannya harus represif dengan pemulangan paksa. Perlu melibatkan aparat Satpol PP dan juga kepolisian," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial tersebut di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan, karena pengemis musiman ini sifatnya kasuistis maka penanganannya juga harus khusus, berbeda dengan pengemis yang permanen. Pengemis musiman biasanya akan muncul menjelang hari-hari besar agama seperti Ramadhan dan lebaran karena memanfaatkan kesempatan orang yang ingin bersedekah.

Sonny menjelaskan, untuk membedakan pengemis musiman dengan yang benar-benar pengemis sangat mudah dilihat dari tujuannya, pengemis musimam memiliki target. "Dia datang punya target, punya keinginan yang direncanakan, kalau pengemis betulan hanya memenuhi kebutuhannya sehari-harinya saja," kata dia.

Biasanya pengemis musiman itu juga membawa serta keluarga atau berkelompok yang disebar di titik-titik tertentu dengan target. Misalnya mendapatkan minimal Rp 6 juta dan saat menjelang lebaran mereka pulang kembali ke kampung halamannya.

Secara visual mereka juga mudah dibedakan dengan pengemis sebenarnya, yaitu bisa dilihat dari cara mereka mengemis. "Caranya pasti ada kesan memaksakan diri dan mereka pilih-pilih tempat, tidak akan mengemis di lampu merah," tambah dia.

Baca juga, Bekasi Bangun Rumah Pembinaan di Bantar Gebang.

Biasanya pengemis musiman itu akan mencari tempat yang banyak orang beribadah seperti masjid maupun di dekat rumah-rumah orang kaya. "Mereka ini tidak mau disebut pengemis, kalau kita tanya jawabannya memberi sedekah sudah kewajian untuk berbagi di bulan puasa. Karakteristiknya seperti itu," ujar Sonny.

Sedangkan pengemis yang betul-betul miskin tidak akan seperti itu dan justru keberadaanya tidak pada bulan puasa.

 

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement