REPUBLIKA.CO.ID, TEBING TINGGI -- Sebanyak 25 orang di Tebing Tinggi, Sumatra Utara diduga keracunan usai mengkonsumsi bakso. Mereka terpaksa dirawat di Rumah Sakit Kumpulan Pane usai mengalami gejala keracunan secara massal.
Sebagian besar dari korban keracunan ini adalah anak-anak dan remaja. Mereka merupakan warga kelurahan Durian, kecamatan Bajenis, Tebing Tinggi.
Orang tua salah seorang korban, Rika Boru Marbun mengatakan, kejadian ini berawal saat anak-anak tersebut baru selesai shalat tarawih di salah satu masjid di Jalan Hamka pada Selasa (7/6), malam. Saat itu, mereka membeli bakso yang dijual pedagang keliling berinisial D (27 tahun) yang juga tinggal di daerah tersebut.
Berselang tiga hingga empat jam kemudian, anak-anak itupun mulai merasa mual, pusing, mencret, dan muntah-muntah. "Jadi, makan jam setengah sembilan, jam satu mulai lah bereaksi. Sampai sekarang terus mencret. Yang kena satu kampung semua ini," kata Rika, Rabu (8/6).
Keesokan harinya, Rika mengatakan, korban terus bertambah dan kondisinya semakin mengkhawatirkan. Tak ingin bertambah parah, mereka akhirnya dilarikan ke rumah sakit Kumpulan Pane, Tebing Tinggi.
Salah seorang dokter yang menangani para korban Dr Nanang Fitria Aulia mengatakan, berdasarkan pemeriksaan awal, hampir keseluruhan korban mengalami gejala keracunan. Meski begitu, ia menegaskan, hingga saat ini, belum dapat diketahui penyebab pasti keracunan massal tersebut.
"Menurut keterangan, hampir seluruhnya makan bakso. Masih diobservasi, jadi kita belum bisa pastikan apakah bakso penyebabnya. Kita akan rekap pasien. Ya, dari keluhannya memang keracunan, tapi kita belum tahu apa penyebabnya," kata Nanang.
Hingga saat ini, seluruh pasien masih menjalani perawatan intensif di RS Kumpulan Pane. Pihak rumah sakit masih akan melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan tersebut.