Rabu 08 Jun 2016 16:48 WIB

12.917 Lembar Uang Palsu Beredar di Jawa Tengah

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Hazliansyah
Petugas memperlihatkan barang bukti uang palsu pecahan seratus ribu rupiah.
Foto: Antara
Petugas memperlihatkan barang bukti uang palsu pecahan seratus ribu rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan beredarnya uang palsu, terutama di bulan Ramadhan dan Lebaran dimana perputaran uang di masa ini sangat tinggi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah, Iskandar Simorangkir mengatakan, peredaran upal (uang palsu,red) di tengah-tengah masyarakat Jawa Tengah bukan hanya sekadar isu.

Sejak awal tahun 2016 hingga bulan Mei lalu, BI Provinsi Jawa Tengah telah menemukan peredaran upal di tengah-tengah masyarakat. Ini merupakan temuan yang telah dilaporkan kepada BI.

"Selama periode ini, total 12.197 lembar uang palsu telah beredar di Jawa Tengah," ungkap Iskandar dalam keterangan pers di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (7/6) malam.

Dengan demikian, lanjut Iskandar, lima lembar dari tiap 1 juta lembar uang yang kini beredar di masyarakat kemungkinan merupakan uang palsu.

"Sehingga, ini semakin membuka lebar peluang pihak-pihak tertentu untuk melakukan pemalsuan uang yang ada di tengah masyarakat," lanjutnya.

Dari temuan, pecahan uang yang banyak dipalsukan merupakan lembaran pecahan Rp 100 ribu. Jumlahnya mencapai 5.615 lembar atau 44 persen dari total temuan uang palsu. Berikutnya pecahan Rp 50 ribu yang jumlahnya mencapai 6.340 lembar atau 53 persen.

Oleh karena itu masyarakat diminta waspada dan teliti dalam mengenali ciri- ciri keaslian uang yang kini telah beredar di masyarakat.

Seperti cara- cara yang selama ini jamak disosialisasikan oleh BI untuk membedakan fisik uang asli dengan yang palsu. Yakni dengan cara dilihat, diraba dan diterawang.

"Dengan begitu, masyarakat tidak akan dirugikan karena peredaran uang palsu yang ditengarai masih banyak ini," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement