REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bekerja sama dengan Polresta Depok rutin melaksanakan uji emisi yang tersebar di 11 Kecamatan se-Kota Depok.
Kepala Penataan Hukum Pos Pengaduan BLH Kota Depok, Sariyo Sabani, mengatakan, sejak Januari hingga Juni 2016, pihaknya telah melakukan delapan kali kegiatan uji emisi kendaraan. Dengan begitu, sedikitnya sudah 800 kendaraan yang telah diuji emisi.
''Setiap satu titik kegiatan, kami targetkan 100 kendaraan dilakukan uji emisi, dalam satu tahun kami menargetkan 1.500 kendaraan yang kami uji emisi,'' ujar Saryo saat melakukan uji emisi di Balai Kota Depok, Selasa (7/6).
Sariyo menagtakan, dari kegiatan tersebut BLH juga menemukan beberapa kendaraan yang tidak lolos uji emisi. ''Untuk uji emisi kali ini ada lima kendaraan tak lolos uji emisi, mungkin mereka lupa ke bengkel dan lupa mengganti oli," kata dia.
"Selain itu, mungkin ada juga yang sistem pembakarannya tidak sempurna seperti ada satu busi mati, itu menyebabkan pembakaran tidak sempurna,'' ucap dia.
Lain hal dengan pemilik kendaraan yang menggunakan knalpot tidak standar dan itu juga berpengaruh pada proses pembakaran. Dari itu, BLH menyarankan agar pemilik kendaraan dapat menggunakan knalpot yang standar.
''Jangan pakai knalpot yang abal-abal. Kami memberikan rekomendasi berupa saran. Kami tidak memberikan sanksi, namun memberikan rekomendasi untuk melakukan perawatan di bengkel. Khusus angkot uji emisinya dilakukan di Dishub Pemkot Depok,'' kata Sariyo.
Menurut Sariyo, secara umum kualitas udara di wilayah Depok cukup baik. Buruknya kualitas udara di Depok paling banyak disumbangkan oleh kendaraan bermotor.
''Khususnya di wilayah Sawangan dan Bojongsari kualitas udaranya masih sangat baik,'' ucap dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika