Selasa 07 Jun 2016 18:28 WIB

Pengusaha Makanan Keluhkan Tingginya Harga Sembako

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Angga Indrawan
 Pedagang melayani pembeli di toko Sembako pada salah satu pasar tradisional.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pedagang melayani pembeli di toko Sembako pada salah satu pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Beberapa harga barang sembako seperti daging sapi, bawang, dan lainnya masih di harga yang tinggi. Hal tersebut membuat beberapa pelaku usaha makanan mengeluh karena tingginya harga sembako.

"Daging masih mahal, sekilonya saja masih Rp 110 ribu sampai Rp 115 ribu," kata salah seorang pedagang bakso di Pasar Anyar, Kota Bogor Hadi Muhammad (47) kepada Republika.co.id, Selasa (7/6).

Meskipun mengeluh, Hadi tidak menaikan harga bakso perporsinya mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu. Hanya saja, Hadi mengurangi jumlah bakso yang ada di setiap porsi agar harga modal membeli daging yang masig tinggi tertutupi.

Begitupun dengan Siti (38) pedagang warteg di Pasar Anyar yamg juga mengeluhkan harga sembako yang masih tinggi. "Saya kan juga jual rendang ya, biasanya beli sampai dua kilogram tapi ini saya satu kilogram dipakai masak untuk dua hari saja," jelas Siti.

Siti memilih begitu karena untuk mengurangi modalnya untuk.membeli daging sapi yang masih tinggi. Dia terpaksa hamya menjual sedikit daging untuk mengantisipasi rugi kalau tidak habis dalam sehari.

Selain daging, menu mi goreng yang biasa ia sajikan juga berubah. Siti justru memilih mi instan yang sekarang dijual murah per kardusnya sebagai bahan dasar menu mie goreng di wartegnya.

"Sekarang mi goreng instan banyak promo dan harganya turun. Sementara saya pakai itu dulu, karena sekardus hanya Rp 75 ribu saja," tutur Siti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement