Senin 06 Jun 2016 14:28 WIB

Bulog Yogyakarta Jual 4 Komoditas di Pasar Murah

Red: Nur Aini
Pasar Murah (Ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pasar Murah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Badan Urusan Logistik Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta menggencarkan operasi pasar dan pasar murah sejumlah komoditas pokok untuk stabilisasi harga di pasaran selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 1437 Hijriah.

Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY Sugit Tedjo Mulyono, mengatakan untuk operasi pasar (OP) dan pasar murah yang dimulai sejak 29 Mei 2016, ada empat komoditas yang dijual yakni beras, gula pasir, minyak goreng, dan bawang merah. "OP akan terus kami lakukan setiap hari hingga H-2 Lebaran, sampai harga-harga komoditas utama betul-betul normal dan stabil," kata Sugit di Yogyakarta, Senin (6/6).

Menurut dia, dalam setiap OP dan pasar murah saat ini, untuk beras dijual Rp 7.800 per kg, gula pasir Rp 12.500 per kg, bawang merah Rp 23 ribu per kg, dan minyak goreng Rp 12 ribu per liter. "OP bertujuan untuk memastikan harga komoditas pokok benar-benar stabil dan tidak terlalu tinggi di pasaran, seperti harga gula pasir yang sekarang masih di kisaran Rp 15 ribu per kg kami harapkan bisa ditekan," kata dia.

Sugit mengatakan, Bulog DIY tidak menarget jumlah stok komoditas yang akan dijual melalui OP dan pasar murah itu. OP dan pasar murah diselenggarakan di sejumlah pasar tradisional maupun lokasi lainnya di lima kabupaten/kota seperti Pasar Beringharjo, Pasar Bantul, Pasar Sleman, serta Pasar Prambanan.

Bulog, kata Sugit, juga siap memenuhi panggilan masyarakat yang di desanya mengalami gejolak harga komoditas secara signifikan. "Persediaan kami untuk OP dan pasar murah unlimited, seberapapun yang masyarakat butuhkan kami akan berusaha memenuhi dan siap datang," kata dia.

Sugit menyebutkan, hingga saat ini persediaan beras di gudang Bulog DIY masih mencapai 35.500 ton yang diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat setempat hingga awal Maret 2017. "Oleh sebab itu, terhadap persediaan serta harga-harga komoditas, kami harapkan masyarakat tidak panik. Justru dengan masyarakat panik, akan mudah dipermainkan pasar," kata dia.

Untuk pelaksanaan OP dan pasar murah tersebut, menurut Sugit, Bulog melakukannya secara mandiri, tanpa menggandeng instansi lainnya. Dengan demikian untuk sejumlah komoditas selain beras, tidak ada subsidi dari pemerintah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement