REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Pemprov Jabar akan melengkapi masjid terapung yang akan dibangun di Gedebage, Kota Bandung dengan replika museum Nabi Muhammad SAW. Untuk menguatkan rencana itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan sejumah pejabat Pemprov Jabar sengaja melakukan studi banding ke Arab Saudi, Ahad (5/6).
Menurut Asda II Setda Jabar Denny Juanda mengaku akan melengkapi masjid terapung yang akan dibangun di Gedebage dengan replika museum Nabi Muhammad. Menurut dia, kegiatan studi banding ke Madinah dan Mekkah ditujukan untuk menampung informasi detail terkait rencana pembangunan tersebut. Wartawan Republika Sandy Ferdiana melaporkan dari Madinah bahwa rombongan mengunjungi Museum Asmaul Husna dan di Mekkah akan mengunjungi Museum Nabi Muhammad.
"Tujuan ke Madinah dan Mekah berkunjung ke museum adalah melakukan studi rinci tentang latar belakang dan makna," ujar Denny Juanda di Mekkah, Ahad (5/6). Acara studi banding pun diikuti oleh rarsitek dan dosen ITB Baskoro Tedjo dan Bayu Wahyudin (alumni ITB dari Tim Perencanaan Mesjid Terapung Gede Bage).
Rombongan diterima Pembimbing Musium Asmaul Husna Muffasir yang juga mahasiswa Indonesia di Universitas Islam Madinah. Dalam kesempatan itu, diberikan pula cendera mata dari Husain Abdul Hakam sebagai Ketua Pembimbing Musium Asmaul Husna.
Denny menjelaskan, masjid Gedebage akan digunakan sebagai tempat ibadah dan lantai dasarna untuk berbagai keperluan ummat, termasuk museum. Masjid akan berukuran 99 x 99 meter dengan dua lantai. Kapasitas masjid Gedebage mencapai 50 ribu jamaah. Masjid dibangun di atas lahan seluas 21 hektare.
"Studi museum juga menjadi inspirasi dan rujukan dalam menyusun kerangka acuan kerja serta belajar model pemanfaatan museum sebagai tempat belajar," tuturnya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pembangunan masjid terapung di atas danau buatan di Gedebage, Kota Bandung, ditargetkan dimulai bersamaan dengan hari jadi Provinsi Jabar. “Mudah-mudahan 19 Agustus ini,” ujarnya seraya mengusulkan nama untuk masjidnya, yakni Al-Jabbar. Menurut dia, nama itu sengaja dipilih karena mirip dengan singkatan 'Jawa Barat'.
Gubernur meminta sejumlah fasilitas ada di dalamnya, termasuk museum merujuk di Mekkah dan Madinah. Pemerintah provinsi membiayai pembebasan lahan dan pembangunan fisik masjid yang dirancang dalam 2 tahun. “Total anggarannya sekitar Rp 500 miliar,” pungkasnya