Sabtu 04 Jun 2016 22:17 WIB

Tiga Pesan Bung Karno untuk Bumikan Pancasila

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Angga Indrawan
Pidato Megawati: Megawati berpidato mewakiri keluarga Sukarno pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Rabu (1/6)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pidato Megawati: Megawati berpidato mewakiri keluarga Sukarno pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Rabu (1/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri berkomitmen bakal membumikan Pancasila di Indonesia. Ia mengingatkan, Pancasila merupakan filosofi bangsa Indonesia.

"Saya bilang Pancasila sebagai filosofi bangsa sebagai penerang yang berikan penerangan. Kalau diperas, akan jadi gotong royong, milik bangsa Indonesia," kata Presiden kelima Indonesia itu dalam acara Bung Karno dalam Seni dan Budatya di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6).

Megawati menuturkan, Bung Karno sebagai bapak bangsa, pernah menunjukkan tiga cara gotong royong agar Pancasila dapat membumi. Pertama, yakni melalui politik, masyarakat Indonesia harus berdaulat dalam berbangsa dan bernegara. Sebab, jika tidak, bangsa Indonesia akan terbawa arus globalisasi.

Kedua, yakni bangsa Indonesia harus mampu berdiri di atas kaki sendiri. Ia mempertanyakan, apa gunanya dalam Konferensi Asia Afrika yang menggadang-gadangkan bertujuan demi bangsa dan negara, jika mereka adalah bangsa terjajah setelah memerdekakakan diri sendiri.

Megawati menjelaskan, berdiri di atas kaki sendiri, bukan berarti bangsa Indonesia harus menutup diri. Namun, mereka harus mampu memilih mana dan apa saja yang sudah dimiliki Indonesia. Sehingga, jika ada sesuatu yang belum dimiliki, tidak ada salahnya Indonesia meminta bantuan pada bangsa asing.

Ketiga, yakni berkepribadian di bidang budaya. Megawati berujar, budaya bangsa Indonesia adalah simbol Bhineka Tunggal Ika, yang berarti, beragam tapi satu jua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement