Sabtu 04 Jun 2016 19:24 WIB

Dua Desa Terdampak Hujan Abu Semburan Asap Gunung Kerinci

Warga menggunakan sepeda motor dengan latar belakang Gunung Kerinci di Kersik Tuo, Kayu Aro, Kerinci, Jambi, Selasa (30/12).
Foto: Antara Foto/Wahdi Septiawan
Warga menggunakan sepeda motor dengan latar belakang Gunung Kerinci di Kersik Tuo, Kayu Aro, Kerinci, Jambi, Selasa (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Dua desa di Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi, terkena hujan abu akibat semburan asap dari Gunung kerinci.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Dalmanto di Jambi, Sabtu, mengatakan semburan asap dari Gunung tertinggi di Sumatera itu mencapai 400-600 meter.

"Hari ini puluhan kali menyemburkan asap kelabu hingga 600 meter. Dua desa yang dihujani abu kelabu halus itu yakni Desa Sungai Sikai dan Tangkil dengan ketebalan abu 0,01-0,05 milimeter," kata Dalmanto.

Dia mengatakan asap lebih condong ke arah timur dan barat. Meski terjadi hujan abu warga sekitar tetap beraktivitas seperti biasa dan tetap diimbau untuk tidak panik.

Pihaknya menyatakan status Gunung Kerinci belum ada peningkatan atau masih waspada level 11 meski aktivitas gunung yang menjadi kebanggaan masyarakat Jambi itu mulai meningkat.

Sejak berstatus waspada level II, kata Dalmanto masyarakat di sekitar gunung api tertinggi di Indonesia itu tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak gunung dalam radius 3 km dari kawah aktif.

"Masyarakat maupun wisatawan dilarang beraktifitas dalam radius bahaya/KRB III. Dan masyarakat sekitar tetap tenang, setelah hujan abu itu akan hilang," katanya menjelaskan.

Selain itu, lanjutnya, jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih dapat terjadi abu dengan ketinggian yang bisa mengganggu jalur penerbangan.

Gunung dengan ketinggian mencapai 3.805 (MDPL) di atas permukaan laut itu tercacat tidak pernah meletus namun pernah terjadi erupsi pada tahun 2009 lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement