Sabtu 04 Jun 2016 15:11 WIB

Boyolali Gelar Tradisi Padusan di Umbul Tirto Marto

Red: Ilham
Tradisi padusan jelang Ramadhan (ilustrasi).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Tradisi padusan jelang Ramadhan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Ratusan warga Boyolali mengikuti tradisi Padusan atau menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa di Umbul Tirto Marto kawasan wisata objek Pengging Banyudono Kabupaten Boyolali, Sabtu (4/6).

Acara tradisi orang Jawa tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat dengan upacara siraman mas dan mbak Boyolali di Umbul Ngabeyan Pengging yang kemudian diikuti masyarakat umum.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali, Mulyono Santoso, acara tradisi Padusan tersebut merupakan ajang tahunan yang dilaksanakan sebelum memasuki bulan puasa.

"Padusan ini sudah menjadi tradisi masyarakat Jawa, mereka membersihkan diri dengan mandi di tempat sumber mata air agar saat menjalankan puasanya sudah baik bersih hati maupun diri," kata Mulyono.

Sebelum dilakukan upacara siraman, digelar kirab kesenian dari Kantor Kecamatan Banyudono menuju ke Umbul Tirto Marto yang berjarak sekitar dua kilometer. Tradisi Padusan telah lama digelar sejak zaman Wali Songo.

Mulyono mengatakan, Umbul Tirto Marto tersebut pada zaman dahulunya sering digunakan keluarga Keraton Surakarta dan abdi dalem untuk siram atau mandi menjelang bulan puasa. Selain itu, para pengunjung sendiri merasa mendapatkan berkah bila melakukan Padusan di tempat bersejarah Pengging ini.

Menurut dia, lokasi bersejarah yang kini dijadikan objek wisata Umbul Tirto Marto tersebut terdapat tiga umbul yang digunakan untuk Padusan yakni Ngabeyan, Umbul Nganten, dan Umbul Dudo. Mulyono berharap kegiatan tersebut mampu mendongkrak wisawatan untuk datang ke Boyolali.

"Kami dengan acara tradisi Padusan ini, diperkirakan akan dikunjungi ribuan orang. Kami targetkan jumlah pengunjung sekitar 4.500 orang," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement