Jumat 03 Jun 2016 23:03 WIB

Bocah 10 Tahun Tewas Terseret Arus Sungai

Ilustrasi tenggelam
Foto: Republika
Ilustrasi tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Bocah bernama Khozinul (10 tahun), asal Sekarbela, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Jumat (3/6), ditemukan tewas terapung di sekitar perairan Pantai Gading akibat terseret arus sungai yang bermuara di Pantai Tanjung Karang.

Jasad bocah ditemukan sedang terapung di tengah laut oleh anggota Direktorat Polisi Perairan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat yang sebelumnya sudah berupaya melakukan pencarian sejak dikabarkan hilang pada Jumat pukul 16.30 WITA.

"Laporannya, korban terseret ke tengah laut sesaat hendak menyeberangi muara sungai yang kondisi arusnya sedang deras," kata Direktur Ditpolair Polda NTB melalui Kasat Patroli Ajun Komisaris Besar I Dewa Wijaya di Mataram.

Korban terseret arus saat hendak menyeberangi muara sungai bersama dua rekan sebayanya. Namun, karena arusnya cukup deras, korban kemudian terpeleset dan jatuh hingga terseret ke tengah laut.

Mengetahui hal itu, kedua rekan korban langsung mengabarkan kepada pihak keluarga dan kemudian melakukan pencarian bersama warga setempat. Namun, Dewa menyayangkan sikap warga yang tidak langsung menyampaikan kejadian itu kepada pihak kepolisian.

"Kami sayangkan sekali laporannya lamban disampaikan ke pihak kepolisian," ujarnya.

Setelah informasi diterima, Ditpolair Polda NTB langsung melakukan penyisiran di sekitar tempat kejadian perkara dengan mengerahkan Kapal seri 2007 bersama dengan armada squadsky. Sekitar lima jam lamanya melakukan pencarian, Dewa kemudian mendapat laporan dari anggota yang bertugas di lapangan, korban sesuai ciri-ciri yang disebutkan, berhasil ditemukan namun sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi.

"Jadi sekitar pukul 21.30 WITA, anggota menemukan jasadnya terapung di wilayah perairan Pantai Gading atau dalam radius 500 meter dari TKP," ucapnya.

Kini jasad korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga yang beralamat di Sekarbela. "Jasadnya sudah kami serahkan kepada pihak keluarga. Sebelumnya kami tawarkan untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, namun keluarganya menolak dengan alasan segera dimakamkan," kata Dewa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement