Jumat 03 Jun 2016 21:07 WIB

'Negara Harus Kuasai 40 Persen Pasar untuk Stabilkan Harga Sembako'

Rep: Agus Raharjo/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua DPR RI Ade Komaruddin
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua DPR RI Ade Komaruddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diminta untuk menguasai pasar untuk membuat harga sembilan bahan pokok (sembako) tetap stabil. Ketua DPR RI, Ade Komaruddin, mengatakan persoalan naiknya harga sembako menjelang Ramadhan merupakan masalah yang terus berulang.

Seharusnya, hal ini diselesaikan secara sistemik agar ke depan naiknya harga sembako jelang Ramadhan tidak berulang.

Menurut Ade yang akrab disapa Akom, ada cara yang dapat dilakukan pemerintah agar membuat harga sembako tetap stabil dalam kondisi apa pun. Yaitu dengan melakukan penguasaan pada sebagian pasar di seluruh Indonesia.

“Minimal 40 persen pasar dikuasai negara untuk menstabilkan harga sembako, silakan sisanya dikasihkan ke swasta,” tutur Akom di kompleks parlemen Senayan, Jumat (3/6).

Akom menambahkan, kalau kondisinya masih seperti sekarang ini, wajar jika tiap tahun menjelang Ramadhan dan Lebaran harga kebutuhan sembako melonjak. Sebab, banyak permintaan yang tidak sebanding dengan jumlah stok. Hal ini membuat pedagang harus menaikkan harga jual untuk tetap mendapatkan laba.

Akom menilai apa yang dilakukan pedagang dengan menaikkan harga sembako menjelang Ramadhan sangat wajar. Sebagai pedagang dan pihak swasta, mereka mencari untung sebanyak-banyaknya.

Karena itu dia mengimbau negara harus melakukan intervensi pada pasar di seluruh Indonesia. Mantan Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI ini mengatakan, penguasaan 40 persen pasar di seluruh Indonesia harus diserahkan pada institusi yang memang berpengalaman soal sembako.

Akom juga berharap pemerintah tidak lagi menggunakan cara impor untuk menekan harga kebutuhan yang melonjak sebelum Ramadhan. Terlebih, kalau bahan kebutuhan masih tersedia di Indonesia. Pemerintah diminta untuk mengutamakan pemanfaatan sembako yang berasal dari dalam negeri meskipun kualitasnya sedikit di bawah kualitas barang impor.

“Kalau kualitas kita kurang baik, tapi mau impor ya kita harus gunakan produk kita yang kualitasnya lebih rendah, kalau ingin bagus kita perbaiki kualitasnya agar lebih baik lagi,” tegas dia.

Akom sendiri berencana akan memantau langsung kondisi harga sembako di pasar, Senin (6/6) esok. Dia berencana mengunjungi pasar di wilayah Bekasi untuk melihat langsung lonjakan harga yang terjadi saat masuk Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement