Jumat 03 Jun 2016 20:13 WIB

11 Gajah Sumatra Mati

Seorang pawang (Mahout) menaiki punggung Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) yang terlatih di halaman rumah warga di Pekanbaru, Riau, Senin (29/2).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Seorang pawang (Mahout) menaiki punggung Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) yang terlatih di halaman rumah warga di Pekanbaru, Riau, Senin (29/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Balai Besar Konseravasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi Riau mencatat ada sebanyak 11 ekor kematian gajah Sumatra sepanjang tahun 2015.

"Dari 11 ekor kematian gajah Sumatra itu sebagian besar dikarenakan konflik dengan manusia," ujar Humas BBKSA Riau, Dian Indriati, Jumat (3/6).

Untuk tahun ini, terjadi penurunan. Meski begitu, ia mencatat sudah ada tiga gajah yang mati. Dua diantaranya karena manusia sedangkan satunya mati ketika baru lahir. Ia berharap, angka kematian tersebut tidak terus bertambah sampai akhir 2016 ini.

"Untuk 2016 ini, sudah ada penurunan angka kematian pada gajah Sumatera jika dibandingkan tahun sebelumnya," ungkap Dian.

Untuk diketahui, popolusi gajah liar yang ada di pulau Sumatra dari Aceh sampai Lampung berjumlah sekitar 1500 ekor. Di Provinsi Riau, diperkirakan ada sekitar 330 gajah. Sedangkan gajah jinak ada sebanyak 55 ekor, termasuk satu yang baru lahir pada Rabu (1/6) di Taman Nasional Tesso Nilo.

Sementara itu, kepala BBKSA Riau, Tandya Tjahjana mengatakan akan terus menghimbau seluruh masyarakat agar bisa memberikan ruang kepada satwa dengan tidak menebang pohon secara liar dan membakar lahan agar tidak menganggu habitat hewan.

"Gajah juga simbol dari Riau. Untuk itu masyarakat juga harus ikut berperan untuk menjaga keseimbangan ekosistem," ungkapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement