Jumat 03 Jun 2016 17:32 WIB

Jateng dan Sumbar Jadi Destinasi Mudik Tertinggi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pemudik (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Pemudik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jawa Tengah dan Sumatera Barat tercatat menjadi dua daerah yang menjadi tujuan pemudik paling banyak. Perhitungan ini berasal dari jumlah konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di dua daerah itu tercatat mengalami peningkatan paling tinggi.

PT Pertamina (persero) mencatat pada arus mudik Lebaran tahun 2015 lalu konsumsi di Jawa Tengah mengalami lonjakan paling tinggi dengan angka 62 persen, lalu disusul dengan Sumatra Barat dengan kenaikan 49 persen dari konsumsi harian normal.

Sedangkan di posisi ketiga ada Lampung dengan kenaikan konsumsi BBM sebesar 43 persen. Jawa Timur mengalami kenaikan sebesar 30 persen dan Jawa Barat 28 persen. General Manager Marketing Operation Region (MOR) III Jumali mengungkapkan, Jawa Tengah mengalami mengalami kenaikan konsumsi BBM tertinggi karena posisinya yang berada di tengah jalur mudik.

"Jateng jadi tujuan mudik. Dari Jakarta ke Jateng, dari Jakarta ke Jatim juga lewat Jateng. Mudik juga terjadi dari Surabaya ke daerah di Jateng. Wajar kalau Jateng naik tajam. Kalau Sumbar, ada tradisi Mudik Basamo bagi warga Sumbar. Bukittinggi tahun lalu tercatat butuh BBM banyak," kata Jumali, Jumat (3/6).

Pertamina, lanjut Jumali, telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi atas prediksi kebaikan kebutuhan BBM di jalur mudik. Pertamina dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah membentuk satuan tugas (satgas) yang tugasnya mengawasi kebutuhan BBM sejak H-15 sampai H+15 Lebaran.

Jumali mengatakan pihaknya selalu belajar dari prosesi mudik setiap tahunnya. Seperti pada tahun lalu saat Tol Cipali dibuka untuk pertama kali, Pertamina langsung mengantisipasi dengan menambah jumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). 

"Kami tambah armada mobil tangki di masing masing terminal BBM. Mobil tangki ini urgen karena semuanya spbu operasi 24 jam sehingga kami siap tambah stok," kata Jumali.

Selain itu, Pertamina juga memberlakukan kebijakan pengalihan sarana dan fasilitas seperti tangki. Karena pada H-4 sampai H+4 Lebaran kendaran besar tidak diizinkan beroperasi, maka hak ini menyebabkan konsumsi solar turun. Kondisi ini dimanfaatkan Pertamina untuk mengalihkan fungsi tangki untuk mengangkut jenis BBM lainnya.  

"Nah akan kita pakai untuk angkut premium Pertalite. Dari pada idle kita pakai angkut produk mogas," katanya.

Pertamina juga bakal menyiapkan kantong-kantong BBM dengan menyiagakan mobil tangki BBM di sejumlah lokasi yang diprediksi akan mengalami kemacetan parah. Kantong BBM akan disiagakan di 28 titik rawan macet di Jawa Barat, 24 titik di Jawa Tengah, 5 titik di Sumatra Utara, dan 6 titik di Sumatra Barat.

"Lalu kami siapkan kontra flow kerjasama dengan Polri. Koordinasi dengan berbagai pihak TNI Polri Badan Geologi untuk tahu daerah mana yang potensi gempa juga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement