Kamis 02 Jun 2016 23:48 WIB

Sempat Jalani 'Hidup Keras', Alasan Dirut Pertamina Belajar Bela Diri

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto.
Foto: Republika/Prayogi
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada alasan khusus mengapa Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto merasa perlu menguasai ilmu bela diri. Pria kelahiran Surabaya, 10 November 1955 itu rupanya pernah menjalani hidup yang terbilang keras.

"Badan saya kecil dan lingkungan asal saya di Surabaya bagian utara cukup keras, orang-orangnya gampang marah dan sering berkelahi," tutur pria yang bergelar Pendekar Silat Perisai Diri tersebut, Kamis (2/6).

Sejak awal memutuskan belajar bela diri di Perisai Diri, Dwi mengaku sudah merasa ada yang berbeda. Bukan hanya ditempa secara fisik, ia merasakan betul pembangunan karakter selama bertahun-tahun berkecimpung mempelajari pencak silat.

Senada dengan alasannya semula, Dwi merasa kebutuhan mendesak juga dirasakan kaum hawa di masa modern ini. Ketua PP Kelatnas Indonesia Perisai Diri itu menyebutkan, hari-hari ini para perempuan menghadapi situasi keras sehingga dianggapnya penting menguasai dasar bela diri.

Menurut Dwi, ada beberapa penyebab maraknya kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan belakangan. Akar permasalahan itu ialah kesenjangan ekonomi yang meningkatkan kriminalitas, juga kultur dan terlalu terbukanya informasi yang memungkinkan materi pornografi mudah diakses.

"Sebagai aksi preventif, aspek legal harus diperhatikan. Pemerintah perlu gencar mengendalikan situs-situs porno, memutus mata rantainya," ujar Dwi.

Ia juga berharap, kaum perempuan lebih berhati-hati dan berupaya mempelajari teknik dasar bela diri. Hal itu pula yang mendorong PT Pertamina (Persero) menggelar latihan bela diri bersama untuk karyawan dengan tema "Woman Self Defense" yang akan digelar rutin pada hari Senin dan Rabu tiap pekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement