REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara nasional di Indonesia masih sangat rendah. Fakta juga menunjukkan semakin bayi mendekati usia 6 bulan, tingkat persentase ibu yang menerapkan pemberian ASI eksklusif hanya mencapai 15 persen.
Gibran Abidin, head of sales and marketing dari PT Tunggal Idaman Abdi, membeberkan fakta-fakta tersebut berdasarkan survei yang pernah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Riset Kesehatan Dasar (Riskedas).
''Saat ini ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk bisa meningkatkan produksi ASI. Salah satunya dengan menerapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) serta mengonsumsi produk penunjang yang sehat, alami, aman dan halal untuk dikonsumsi,'' katanya di Jakarta, Kamis (2/6).
Gibran menambahkan secara global, kaum ibu di Indonesia masih jauh di bawah target global terkait pemberian ASI Eksklusif yang ditetapkan WHO. Untuk itu, ia sangat mendukung pemerintah agar gerakan ASI eksklusif ini bisa terus digiatkan secara nasional.
Terkait dukungan tersebut, Gibran menjelaskan, pihaknya memperkenalkan Herbatia, yakni obat herbal modern yang terbuat dari ekstrak bahan herbal alami. Produk ini, kata dia, sangat aman untuk dikonsumsi serta tidak menimbulkan efek samping buat kesehatan wanita. Ia mengatakan produk herbal ini sangat memberi manfaat untuk melancarkan ASI bagi kaum ibu yang masih menyusui.
''Tentunya kami ingin mendayagunakan sumber daya alam yang ada di Indonesia untuk menyehatkan bangsa dengan menghadirkan obat herbal yang sudah terstandarisasi, bersertifikasi halal sehingga aman untuk dikonsumsi oleh setiap wanita di negeri ini,'' katanya.