Kamis 02 Jun 2016 17:35 WIB

Batan-UI Perkuat Kerja Sama dengan Rusia

Batan
Batan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) dan Universitas Indonesia (UI) memperkuat kerja sama dengan BUMN nuklir asal Rusia, Rasatom, dalam bidang pembangunan reaktor riset di Puspitek Serpong serta pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan mengenai nuklir.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan sejumlah dokumen kesepakatan dalam International Forum ATOMEXPO VIII 2016 di Moskow, Rusia.

Direktur Pengembangan Reaktor Serba Guna Batan Bambang Herutomo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengungkapkan bahwa Rosatom TVEL, anak perusahaan Rosatom yang bergerak di bidang pengadaan bahan bakar nuklir, memiliki kompetensi dan pengalaman dalam bidang penelitian fabrikasi bahan bakar reaktor.

"Perangkat bahan bakar untuk reaktor riset yang dilakukan oleh TVEL digunakan di banyak pusat penelitian di seluruh dunia dan telah membuktikan kualitas tinggi," ujar dia.

Dalam perjanjian yang ditandatangani Batan dan Rosatom TVEL, kedua belah pihak menyepakati rincian rencana kerja (roadmap) terkait siklus bahan bakar nuklir.

Dokumen yang ditandatangani pada 31 Mei 2016 ini bertujuan untuk melaksanakan hal-hal yang telah disepakati sebelumnya pada 14 Desember 2015, terutama untuk mendefinisikan langkah-langkah interaksi yang spesifik dalam pengiriman bahan bakar nuklir dari Rusia untuk reaktor riset di Indonesia.

Batan sendiri sedang mengembangkan reaktor riset keempat yang akan dibangun di Puspitek Serpong. Tiga reaktor lainnya masing-masing didirikan di Puspitek Serpong, Yogyakarta, dan Bandung.

Reaktor riset ini tidak bersifat komersial dan hanya digunakan untuk kepentingan internal puspitek.

Sementara itu, kerja sama UI-Rosatom ditandai dengan penandatanganan dokumen perjanjian antara Presiden Rusatom Internatonal Network (RIN) Alexander Merten dan Rektor UI Muhammad Anis pada 30 Mei 2016.

Kedua belah pihak mengungkapkan komitmen mereka untuk membangun kerja sama antara UI dan perguruan tinggi di Rusia, serta dengan institusi Penelitian, Pengembangan dan Edukasi milik Rosatom.

Hal yang tak kalah penting dari bentuk kerjasama ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia atas pentingnya teknologi nuklir untuk tujuan damai dan potensi Indonesia atas pembangunan berkelanjutan.

Rosatom State Atomic Energy Corporation membawahi lebih dari 360 perusahaan nuklir, institusi penelitian dan pengembangan, serta menjadi satu-satunya prusahaan yang memproduksi kapal pemecah es dengan menggunakan energi nuklir.

Perusahaan yang menjadi pemimpin dalam teknologi nuklir di dunia ini mengoperasikan 26,3 GW kapasitas energi nuklir, mengimplementasikan proyek konstruksi 38 reaktor nuklir, dimana 29 diantaranya merupakan proyek di luar Rusia seperti India, China, Turki, Vietnam, Finlandia, dan Hongaria.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement