Kamis 02 Jun 2016 17:31 WIB

BI Purwokerto Uji Demplot Bawang Putih

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nidia Zuraya
Bawang putih
Foto: Antara
Bawang putih

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Purwokerto, melakukan uji demplot penanaman Bawang Putih di dua lokasi di Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banjarnegara. Uji demplot di Kabupaten Purbalingga, dilakukan di Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja. Sedangkan di Kabupaten Banjarnegara, uji demplot bawang putih dilakukan di Desa Babadan Kecamatan Pagentan.

Penanaman bibit bawang putih di demplot seluas 5.000 meter persegi di Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, dilakukan Kamis (2/6) dengan dihadiri Bupati Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi. ''Penananam bawang putih di demplot Desa Babadan Kabupaten Banjarnegara, rencananya akan dilaksanakan 9 Juni mendatang,'' jelas Kepala Perwakilan Kantor BI Purwokerto, Ramdan Denny Prakoso.

Dia menyebutkan, program penanaman bawang putih di Purbalingga dan Banjarnegara, merupakan implementasi dari program Sinergi Aksi Ekonomi Rakyat yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Pemilihan komoditi Bawang Putih sebagai produk yang dikembangan BI, menurut Ramdan, dilatarbelakangi tingginya angka impor bawang putih yang masuk ke pasar dalam negeri. ''Hampir 90 persen bawang putih yang beredar di pasar-pasar Tanah Air, merupakan produk impor. Hanya 10 persen yang berasal dari produk lokal,'' katanya.

Selain itu, komoditi bawang putih juga menjadi salah satu faktor penentu yang mempengaruhi angka inflasi. ''Bila harga bawang putih melonjak, pegaruhnya terhadap laju inflasi juga cukup besar,'' jelasnya.

Ramdan menyebutkan, sekitar tahun 1980-1990-an, Provinsi Jateng juga pernah menjadi salah satu sentra pemasok bawang putih terbesar di Indonesia. Namun status ini kemudian makin bergeser, setelah produk impor makin banyak memasuki pasar dalam negeri dengan harga yang lebih murah.

Melalui program demplot tersebut, Ramdan menyebutkan, BI ingin kembali menumbuhkan minat petani di Jateng untuk kembali mengembangkan budidaya bawang putih. Dengan kondisi harga seperti sekarang, keuntungan yang diperoleh dari budidaya bawang putih dinilai cukup lumayan besar bila dibandingkan budidaya tanaman semusim yang lain.

Dari demplot seluas 5.000 meter persegi ini, dia memperkirakan bisa memperoleh hasil panen sebanyak 2 ton bawang putih. Bila harga bawang putih sekarang Rp 40 ribu pr kg, maka petani bisa mendapatkan uang dari hasil panen sebesar Rp 80 juta. ''Kalau dikurangi biaya produksi Rp 25 juta, maka hasilnya masih sangat besar,'' jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement