REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Beberapa hari sebelum memasuki bulan puasa harga bahan pokok mulai merangkak naik. Kenaikan harga dimulai dari sayur-sayuran dan daging ayam. Sementara, harga daging sapi masih tetap tinggi sejak lebaran tahun lalu.
Kepala PD Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Dodi Indra mengatakan, berdasarkan hasil monitoring harga pada Senin (30/5) dan Kamis (2/6) sudah terjadi kenaikan harga bahan pokok. Biasanya harga bahan pokok naik lima hari sebelum memasuki bulan puasa. Sebab, tingkat kunjungan di pasar akan terus meningkat beberapa hari menjelang puasa.
"Daging ayam pada awal pekan ini harganya Rp 40 ribu per kg, hari ini menjadi Rp 45 ribu per kg," kata Dodi kepada Republika.co.id, Kamis (2/6).
Harga daging ayam boiler masih bertahan di kisaran Rp 34 ribu per kg sejak awal pekan lalu. Beberapa pekan sebelumnya harganya masih Rp 32 ribu per kg.
Kemudian, harga cabai mulai mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Harga cabai merah TW pada awal pekan Rp 16 ribu per kg, kini menjadi Rp 25 per kg. Cabai merah lokal dari Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu per kg.
Sementara, harga daging sapi di Pasar Induk Cikurubuk masih bertahan di kisaran Rp 115 ribu per kg. Semenjak lebaran tahun lalu harga daging sapi tidak mengalami penurunan lagi. Padahal, harga daging sapi sebelum lebaran tahun lalu Rp 97 ribu per kg.
Staf Bagian Pendataan Harga Sembako UPDT Pasar Ciamis, Ade Yusuf juga mengatakan, harga daging sapi masih di kisaran Rp 120 ribu per kg. Harganya tidak kembali normal seperti tahun lalu yang hanya Rp 97 ribu per kg.
Berdasarkan hasil monitoring harga di Pasar Ciamis, dikatakan Ade, beberapa harga bahan pokok juga mulai mengalami kenaikan. Sayur-sayuran dan daging ayam mulai merangkak naik. "Harga daging ayam boiler dari Rp 34 ribu per kg menjadi Rp 36 ribu per kg," kata Ade.
Kemudian, harga bawang putih dari Rp 32 ribu menjadi Rp 36 ribu. Cabai merah kini sudah mencapai Rp 40 ribu per kg, padahal harga sebelumnya masih Rp 35 ribu per kg. Menurut Ade, kenaikan harga bahan pokok di pasar dinilai wajar karena setiap kali menjelang puasa akan terjadi kenaikan harga barang.