REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, pengisi kursi menteri pertanian (mentan) sebelum dijabat oleh Amran Sulaiman berbohong mengenai ketersedian stok daging sapi. Baginya, Mentan harus jujur agar ada kepastian terhadap kondisi jumlah stok yang sebenarnya.
Basuki alias Ahok mengatakan, seharusnya impor dilakukan jika stok sudah tidak mencukupi. Ia menilai jangan berpura-pura stok mencukupi jika kenyataannya stok daging memang sudah tak dapat menyuplai pasar.
"Jadi boleh dong impor, daripada enggak cukup? Kayak dulu menteri yang lama, mentan, sapi cukup kan? Terus saat enggak cukup, harga naik, semua sapi produktif yang kecil-kecil pun dipotong. Akibatnya, sekarang kita merasakan (kekurangan stok daging). Jadi, data itu jangan ngaco deh," katanya kepada wartawan, di Balai Kota, Kamis (2/6).
"Sekarang kalau mereka bilang sapi cukup, bohong dia. Data dari mana itu? Fakta kok," tambahnya.
Ahok mengatakan berdasarkan hukum ekonomi, jika ada permintaan lebih tinggi dari penawaran maka harga akan naik. Guna menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran, ia menyarankan keran impor daging dibuka. Namun, ia meminta impor daging tak dilakukan oleh swasta.
"Kita mesti impor. Impornya dari mana? Jangan kasih swasta. Yang kasih izin (impor daging) kepada BUMN, kerja sama swasta," ucapnya.
(Baca Juga: Ahok Setuju Impor Daging Menjelang Ramadhan)