Kamis 02 Jun 2016 10:32 WIB

Hari Pancasila Ditetapkan 1 Juni, Ini Sikap PKB

Abdul Kadir Karding, Ketua Fraksi PKB MPR RI .
Foto: MPR
Abdul Kadir Karding, Ketua Fraksi PKB MPR RI .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengapresiasi eputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.  

Sekjen Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan keputusan presiden tersebut harus diterima sebagai keputusan bangsa Indonesia, terlepas dari perdebatan bahwa Pancasila lahir 1 Juni atau 18 Agustus.  

“Ini adalah momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Presiden Jokowi menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila dan libur nasional,” ujarnya di Jakarta, Kamis (2/6)

Karding, begitu akrab disapa, semula ia berpandangan hari lahir Pancasila secara normatif, karena termaktub dalam UUD NKRI 1945 yang disahkan pada tanggal tersebut.

Sejarah mencatat konsepsi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa mengalami pergolakan pemikiran.

Awalnya, terdapat kata menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya, namun setelah mendapat masukan dan pertimbangan dari kawan-kawan Indonesia Timur, tujuh kata tersebut diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.  

Ia berharap dengan peringatan kelahiran  pancasila ini, bangsa Indonesia menghargai karya besar para tokoh bangsa dan tidak melupakan sejarah.  "Sekali lagi mari kita terima 1 Juni sebagai hari lahirnya pancasila.”

Karding menambahkan, bangsa ini harus berkomitmen mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi akhlak dan pandangan hidup bangsa. "Kita juga berharap generasi muda senantiasa diingatkan dengan momentum ini.”

Karding mengusulkan empat poin penting agar Pancasila dapat menjadi bagian kehidupan masyarakat. Pertama, masukkan Pancasila pada kurukulum pendidikan di semua jenjang. Kedua, negara harus hadir dalam mensosialisasikan Pancasila.

Ketiga, perlu satu badan atau lembaga khusus yang bertugas mensosialisasikan Pancasila dan mendakwakan Pancasila seperti P4 dulu dengan metode dan konten yg menyesuaikan jaman. Keempat, beri penguatan pada keluarga agar mengajarkan Pancasila  sejak dini.

"Yang tidak kalah pentingnya adalah pemimpin, tokoh masyarakat supaya memberi contoh dan tauladan hidup Pancasila," ujarnya.

Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa, Cucun A Syamsurijal menyatakan dukungan penuh terhadap Keputusan Presiden (Kepres) tersebut.

Dukungan ini, ungkapnya, sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab Garda Bangsa dan generasi muda PKB serta NU mengawal nilai Pancasila dan tegaknya NKRI sebagaimana prinsip PKB

Sekjen DKN Garda Bangsa, Nasirudin Cholil menjelaskan, Garda Bangsa akan selalu mengawal bersama elemen muda lain dalam proses sosialisasi dan penanaman nilai dan jiwa Pancasila generasi muda dan seluruh anggota dan jutaan kader Garda Bangsa di seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement