REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jenderal TNI, Gato Nurmantyo mengungkapkan, pada masa mendatang, paradigma TNI mesti bisa terus berubah dan disempurnakan. Gelar kekuatan dan kemampuan TNI pun perlu terus disebarkan agar sesuai dengan prioritas ancaman yang bakal terjadi pada masa mendatang.
Salah satunya, lanjut Panglima TNI, adalah dengan memanfaatkan pulau-pulau yang bernilai strategis sebagai pangkalan atau memiliki fungsi seperti kapal induk. Termasuk sebagai lokasi penampungan pesawat tempur dan sarana-prasarana pendukung logistik guna keperluan pertahanan.
"Pulau-pulau yang bernilai strategis harus difungsikan sebagai kapal induk, karena pulau-pulau itu bisa dimanfaatkan untuk menampung pesawat tempur, pesawat transportasi, dan dermaga kapal, serta sarana-prasarana pendukung logistik lainnya," tutur Panglima TNI dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (1/6).
Tidak hanya itu, Panglima TNI juga menyoroti soal perkembangan ancaman di sekitar wilayah perbatasan, terutama di wilayah Indonesia Timur. TNI, lanjut Gatot, akan terus berkomitmen untuk menggelar kekuatan, baik personel ataupun Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).
"Komitmen kami, harus mampu memperkuat pulau-pulau terluar dan terdepan di wilayah Indonesia Timur. Di wilayah-wilayah itu masih minim gelar kekuatan, baik personel, alutsista, dan sarana-prasana pertahanannya," ujar mantan Pangkostrad tersebut.
Lebih lanjut, Panglima TNI, menuturkan, TNI harus mampu memberikan arah kebijakan dalam bidang pertahanan dan keamanan negara. Tidak hanya itu, TNI juga harus bisa ikut dan terus mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul serta memiliki komitmen tinggi, kreatif, kompetiti, komunikatif, dan kredibel. TNI harus memiliki karakter berupa pengelolaan organisasi yang mengedepankan peran sumber daya manusia.