Rabu 01 Jun 2016 23:39 WIB

90 Persen Desa Bogor Ajukan Lapangan Sepak Bola

Ilustrasi.
Foto: Dok.PENKOSTRAD
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Respons desa pada program satu desa satu lapangan yang dicanangkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada periode kedua ini disebut cukup tinggi. Berdasarkan proposal yang masuk mayoritas berharap mendapatkan bantuan untuk lapangan sepak bola.

"Memang benar. Responsnya cukup tinggi. 80-90 persen dari proposal yang masuk," kata Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S Dewa Broto di sela sosialisi program tersebut yang melibatkan Dispora seluruh Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/6).

Menurut dia, tingginya desa yang mengajukan lapangan sepak bola menunjukkan jika cabang olahraga ini sangat merakyat. Gatot mengaku, program unggulan Kemenpora yang dipimpin Imam Nahrawi ini juga sudah dikenal kepada perwakilan FIFA saat berkunjung di Indonesia beberapa waktu yang lalu. Respons dari induk organisasi sepak bola dunia itu dinilai bagus.

"Kami ingin menunjukkan jika negara hadir dalam menyiapkan pendukung perkembangan sepak bola Indonesia," kata pria yang juga juru bicara Kemenpora itu.

Lulusan UGM Yogyakarta itu menjelaskan, lapangan sepak bola sebenarnya bukan satu-satunya yang bisa diajukan. Selain itu desa juga bisa mengajukan perbaikan ataupun pembangunan lapangan bulu tangkis, bola voli maupun basket.

"Untuk jumlah bantuannya berbeda-beda. Khusus untuk lapangan sepak bola besarannya kurang lebih Rp 190 juta. Memang tidak begitu besar, tapi kami berharap dana ini bisa menjadi umpan untuk mendapatkan bantuan pihak lain," kata Gatot menjelaskan.

Demi kelancaran program ini, Kemenpora melibatkan Dispora provinsi untuk membantu proses verifikasi dalam menentukan desa mana yang berhak mendapatkan bantuan sesuai dengan proposal yang masuk. Selama ini, verifikasi hanya dilakukan pusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement