REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) didorong segera masuk ke sistem ekonomi digital. Sarana ini dinilai efektif untuk memperluas akses pasar serta meningkatkan keuntungan.
"Sampai sekarang UMKM yang telah menggunakan sarana digital untuk pemasaran baru 30 persen," kata anggota Komite Bilateral Ekonomi untuk Indonesia dan CIS Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Reza Ahmad Maulana di Yogyakarta, Rabu (1/6).
Reza mengatakan, mengacu sebuah penelitian dari McKinsey Global Institute setiap UMKM yang aktif melakukan transaksi menggunakan sarana digital kinerjanya akan meningkat dua kali lipat dibandingkan hanya melalui cara konvensional.
Dengan demikian, mengingat saat ini sektor UMKM berkontribusi mencapai 51 persen dari laju perekonomian nasional, maka dengan menggunakan sarana digital kontribusi UMKM terhadap negara mampu meningkat hingga 100 persen.
Reza mengatakan dalam rangka mendorong jumlah UMKM yang melek digital, Kadin di tingkat pusat maupun daerah terus menggencarkan pelatihan atau literasi penggunaan sarana digital bagi pelaku UMKM.
"Melalui literasi itu paling tidak mereka paham cara membuka toko online, serta bertransaksi dan memasarkan secara online," kata dia.
Oleh sebab itu, untuk mendorong UMKM lebih dekat dengan metode transaksi secara digital, Kadin mendukung penuh rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ingin menggandeng UMKM untuk melantai di pasar modal melalui penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta Irfan Noor Riza mengatakan selama 2016 akan fokus meningkatkan literasi pasar modal bagi para pelaku usaha kecil menengah di daerah setempat.
"Tahun ini kami bekerjasama dengan Kadin DIY menyiapkan tim khusus untuk menyasar kalangan usaha kecil menengah (UKM) di DIY," kata Irfan.
Ia mengatakan selain untuk meningkatkan keterlibatan sektor UKM DIY di pasar modal, sosialisasi khusus UKM juga ditujukan agar mereka siap melakukan penawaran saham perdana atau "initial public offering (IPO) tahun ini.
Menurut Irfan, banyak manfaat yang didapatkan jika UKM bergabung di pasar modal. Dengan IPO maka mereka akan mudah mendapatkan alternatif pendanaan dari pasar modal.