Rabu 01 Jun 2016 22:52 WIB

Muhammadiyah: Pancasila Menghadapi Tantangan Besar

Rep: Christiyaningsih/ Red: Bayu Hermawan
Pancasila
Pancasila

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua PP Muhammadiyah bidang pendidikan, Muhadjir Effendy menilai eksistensi Pancasila saat ini tengah menghadapi tantangan besar. Hal tersebut muncul karena semakin kompleksnya masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.

Muhadjir mengatakan, kondisi ini tak dapat dihindari sebagai dampak perubahan global yang bersimbiosis dengan dinamika internal Indonesia. Sebagaimana pernah dikatakan Bung Karno bahwa Pancasila itu dinamis, maka tata nilai yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat abadi itu secara instrumental bersifat adaptif.

"Pancasila juga mampu menjadi alat penimbang dan pengukur bagi pengaruh global dan dinamika internal itu," jelasnya kepada Republika.co.id, Rabu (1/6).

Nilai-nilai dasar berikut dinamika Pancasila mampu menjamin perjalanan bangsa ini menuju cita-cita kemerdekaan sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Terkait dengan keputusan Presiden Jokowi menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila, Muhadjir menyatakan dukungannya.

"Katakanlah itu sebagai sebuah inskripsi imajiner penetapan itu sudah tepat," ujar mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Dilihat dari segi pelaku sejarah dan waktu kejadian, maka pidato Bung Karno pada 1 Juni memang momentum yang paling menonjol dari bentangan proses lahirnya Pancasila. "Bahwa penetapan itu memiliki dimensi politik itu iya, oleh sebab itu pasti ada argumen ideologis di samping argumen objektif," katanya.

Pancasila harus tetap bekerja sebagai penimbang, pengukur, dan terjaga kelanggengannya. Oleh karena itu perlu ada proses internalisasi nilai ke dalam setiap diri warga negara dari generasi ke generasi.

Negara perlu memberi ruang yang cukup kepada warga negara untuk mengeksternalisasikan hasil pencernaannya terhadap nilai tersebut. Terakhir, harus ada proses obyektivasi nilai Pancasila agar cocok dengan kebutuhan zaman yang terus berubah.

"Untuk ketiga hal itu, pendidikan kewarganegaraan yang tepat menjadi sangat penting terutama pada jenjang pendidikan dasar," ujarnya lagi.

Menurut Muhadjir, platform pendidikan yang memberikan porsi besar dalam hal pendidikan watak dan pembentukan mental adalah pendidikan kewarganegaraan dan aspek lain yang mendukungnya.

Ia pun meminta agar pemerintahan Presiden Jokowi merealisasikan platform pendidikan dalam hal pendidikan karakter dan pembentukan mental pada jenjang pendidikan dasar sebagaimana janji saat kampanye dulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement