REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hingga saat ini harga daging di Kabupaten Sleman masih tinggi. Kondisi tersebut terpantau di beberapa pasar tradisional. Salah satunya di Pasar Godean, harga daging sapi dan ayam terpantau masih di atas angka normal.
Namun demikian, para pedagang mengemukakan, tingginya harga daging tersebut tidak dipengaruhi oleh masa-masa mendekati Ramadan seperti sekarang ini. Salah seorang pedagang daging sapi, Indra menyampaikan, melambungnya harga daging sapi sudah terjadi sejak empat bulan yang lalu.
Sementara itu, ia melihat, tidak ada lonjakan yang signifikan terhadap harga-harga kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan. "Tergantung nanti permintaannya seperti apa. Kalau pengalaman sebelumnya kan kenaikan harga juga tidak terlalu besar," kata Indra, Rabu (1/6).
Ia mengemukakan, harga daging sapi di pasaran memang dipengaruhi oleh ketersediaan daging sapi potong. Selama ini, pasokan daging sapi ke kios Indra cukup lancar. Bahkan meski harga daging sapi saat ini masih Rp 120 ribu per kilo gram, jumlah pembeli masih stabil.
Kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam. Pedagang daging ayam di Pasar Godean, Maryani menyampaikan kenaikan harga terjadi lantaran nilai jual dari pemasok sudah naik lebih dulu. "Sekarang harganya sekitar Rp31 sampai Rp 32 ribu per kilo. Sebelumnya hanya Rp 28 ribu per kilo," kata pedagang asal Mlati itu.
Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Sleman, Ambarwati mengakui harga daging masih relatif tinggi. Namun di sisi lain terjadi penurunan harga pada bumbu dapur dan sayur-sayuran. "Jelang bulan puasa pantauan kami permintaan konsumen masih relatif sama. Ini yang menyebabkan harga tidak terlalu naik signifikan," jelasnya.
Ia menyampaikan, guna menjaga kestabilan harga, Pemkab setempat akan terus melakukan pantauan dan operasi pasar. Ambarwati mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan gejala kenaikan barang-barang yang sedang terjadi.