Rabu 01 Jun 2016 14:43 WIB

Dinas Pertanian NTB Sayangkan Impor Bawang Merah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Bawang merah yang siap di jual (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Bawang merah yang siap di jual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pertanian Provinsi NTB menyayangkan rencana pemerintah pusat yang akan mengimpor bawang merah. Sebab, kebutuhan bawang merah di NTB sudah terpenuhi selama Ramadhan serta stok bawang merah di NTB masih belum terserap oleh Bulog.

"Kalau terjadi impor kita sangat sayangkan karena saat ini bawang merah belum terserap semua oleh Bulog," ujar Kepala Dinas Pertanian NTB, Husnul Fauzi kepada Republika.co.id Rabu (1/6).

Ia menuturkan, total produksi bawang merah setahun mencapai 15 ribu ton dengan konsumsi daerah saat ini sudah tercukupi sebanyak lima ribu hinga enam ribu hingga dua bulan ke depan. Termasuk di dalamnya stok untuk Ramadhan hingga masa panen.

Bahkan menurutnya, Kementerian Pertanian meminta Dinas Pertanian untuk mengirim surat ke Bulog agar komitmen awal menyerap bawang merah dari petani dilaksanakan. Dengan rincian pembelian sebesar Rp 20 ribu per kilogram sebanyak 2.000 ton.

"Yang baru terserap 477 ton. Selama ini Bulog belum bisa menyerap sisanya di Bima karena belum mendistribusikan yang ada. Saya sudah berkoordinasi agar segera menyerap," katanya.

Husnul mengatakan saat rapat dengan Menteri Pertanian tidak disampaikan mengenai rencana impor bawang merah jelang Ramadhan. Bahkan belum ada surat yang ditembuskan ke daerah mengenai rencana tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement