Rabu 01 Jun 2016 14:31 WIB

Gelombang Tinggi, Nelayan Diimbau tak Melaut

Gelombang tinggi
Foto: treehugger.com
Gelombang tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Internasional Lombok mengimbau nelayan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, untuk tidak melaut karena kondisi cuaca saat ini relatif buruk.

"BMKG menyampaikan imbauan itu melalui kami di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk ditidaklanjuti melalui kelurahan, lingkungan bahkan dengan menggunakan pengeras suara," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram H Supardi di Mataram, Rabu (1/6).

Pascaterjadinya abrasi pantai pada Senin (30/5) itu, hingga saat ini cuaca di pesisir pantai masih belum normal, dengan ketinggian gelombang pada jam-jam tertentu terutama di malam hari mencapai hingga lima meter.

"Kalau pagi hingga siang ini, ketinggian gelombang rata-rata sekitar dua meter," katanya.

Meski demikian, nelayan masih tetap diimbau untuk tidak melaut guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Dari informasi BMKG, kondisi cuaca yang tidak bersahabat seperti saat ini akan terjadi hingga satu pekan ke depan, sehingga diharapkan ketika sudah masuk bulan Ramadhan nelayan sudah bisa melaut lagi.

"Kasihan nelayan yang tidak memiliki mata pencaharian lain tentu sangat kesulitan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari," katanya.

Terutama bagi 42 kepala keluarga di Lingkungan Bagek Kembar yang murni menjadi nelayan sehingga saat musim angin barat seperti saat ini mereka tidak bisa mengandalkan apa pun. Untuk membantu mereka, BPBD setiap harinya mengirim sebanyak 250 bungkus nasi yang diberikan dua kali sehari yakni pada siang sekitar pukul 12.00 WITA dan malam hari sekitar pukul 19.00 WITA.

"Pemberian nasi bungkus ini hanya untuk sementara dan kita targetkan selama tiga hari dengan harapan cuaca bisa lebih baik dan nelayan bisa melaut lagi," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement