Selasa 31 May 2016 18:12 WIB

Ini Kronologi Pembunuhan Pasangan Sejenis di Bogor

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembunuhan terhadap warga kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor berinisial S (32 tahun) pada 18 April 2016 terungkap. Pelaku berinisial D (26 tahun) merupakan pasangan sejenisnya dan membunuh korban dengan cara menganiaya hingga dibakar.

“Pelaku awalnya memukul kepala bagian belakang korban menggunakan martil dan terjadi di rumah korban di daerah kecamatan Tanah Sereal,” kata Kapolsek Tanah Sereal Kompol Wasino, Selasa (31/5).

 

Kemudian, kata Wasino, korban masih terbangun untuk mengambil pisau dapur dan didorong oleh pelaku hingga membentur tembok. Dia menjelaskan, pelaku mengaku langsung mengambil pisau tersebut.  “Tapi selanjutnya pelaku malah menusukkan pisau dapur ke leher, perut, kepala, dan punggung korban,” ujar Wasino.

 

Setelah penganiayaan menggunakan pisau tersebut, korban meninggal dunia namun pelaku masih melakukan sesuatu terhadap korban. Wasino menyatakan, pelaku mengambil bensin yang ada di motor korban menggunakan sedotan.

 “Bensinnya lalu diteteskan di lantai, kasur, dan tubuh korban. Lalu pelaku mencari korek yang ada di laci kecil,” ujar Wasino.

Menurut pengakuan pelaku, lanjut wasino, dia mengeluarkan motor korban dulu ke luar rumah baru membakar korban.

Selanjutnya, pelaku melarikan diri menggunakan motor korban ke daerah Ramayana, Bogor dan membuang telepon genggam serta dompet korban lalu pulang ke rumahnya.

Baca juga, 3 Kasus Pembunuhan Sadis Bermotif Cinta Sejenis, Ryan Jombang Salah Satunya.

Beberapa waktu kemudian, kata Wasino, pelaku menjual motor milik korban.  “Motor dijual lewat media sosial pelaku seharga Rp 600 ribu kemudian dibagi-bagikan kepada orang-orang di Pasar Anyar,” jelas Wasino. Selanjutnya, pelaku berhasil ditangkap pada Senin (30/5).

Seperti diketahui, pelaku merupakan pasangan sejenis korban dan kejadian pembunuhan tersebut dipicu karena pertengkaran keduanya. Pelaku merasa sakit hati disebut homo oleh korban saat ia menyatakan ingin berhenti sebagai gay lalu penganiayaan terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement