Selasa 31 May 2016 17:26 WIB

Harga Bahan Pokok Terus Meroket di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Pengunjung memilih produk bahan makanan pokok di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Senin (4/8). (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung memilih produk bahan makanan pokok di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Senin (4/8). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kurang dari sepekan bulan suci Ramadhan 1437 H, pada Selasa (31/5), harga bahan pokok kebutuhan rumah tangga, terus mengalami kenaikan yang tajam. Kenaikan tidak wajar terjadi pada komoditas bawang, gula pasir, daging sapi, dan telur ayam.

Berdasarkan pengecekan Republika.co.id di dua pasar tradisional ternama di Kota Bandar Lampung, yakni Pasar Induk Tamin dan Pasar Pasir Gintung, Selasa (31/5), harga bawang merah dan putih (super) masih bertengger Rp 45 ribu per kg. Pada kondisi normal harga tersebut hanya Rp 32 ribu hinga Rp 34 ribu per kilogram. Sedangkan harga daging sapi sudah naik Rp 10 ribu dari Rp 110 ribu per kilogram menjadi Rp 120 ribu per kg.

Kenaikan yang dinilai tidak wajar terjadi pada gula pasir. Meski Provinsi Lampung berkontribusi memasok kebutuhan gula nasional lebih 30 persen, karena memiliki lima pabrik gula, namun harga eceran gula di pasar terus mengalami kenaikan. Pedagang sudah menjual gula pasir menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kilogram bergantung dengan kualitas gulanya.

Menurut Fahri, penjual bawang merah dan putih di Pasar Pasir Gintung, harga bawang tidak akan turun lagi hingga memasuki bulan puasa mendatang. Pasalnya, kebutuhan bawang sangat meningkat tatkala masyarakat Muslim berpuasa. “Sudah biasa kalau harga bawang terus naik, soalnya permintaan banyak,” kata dia.

Ia mengatakan stok bawang melimpah dari agen tinggal pedagang saja yang sanggup mengambilnya. Sedangkan bawang impor ia tidak mengambil karena tidak laku dan cepat busuk. “Bawang impor saya tidak jual, tapi pedagang lain banyak yang juga, lagi pula pembelinya sepi,” ungkapnya.

Warso, pedagang di Pasar Induk Tamin, mengatakan kenaikan drastis terjadi pada gula pasir. Ia baru memasok gula pasir, tetapi harganya sudah berubah. “Sekarang sudah Rp 16 ribu per kilogram, sebelumnya saya masih jual Rp 13 ribu per kilogram,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar pasar murah di lapangan Desa Sukoharjo 2, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Selasa (31/5). Tujuan pasar murah, menurut Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung Adeham, untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan pokok menjelang Ramadhan.

Ia mengatakan gelaran pasar murah menjelang bulan puasa di berbagai tempat di Lampung, agar harga kebutuhan pokok yang sudah naik dapat normal kembali. “Pasar murah ini untuk menekan gejolak harga yang sudah naik,” kata mantan kepala Diskominfo Lampung tersebut.

Menurut dia, Pemprov Lampung berusaha menekan harga kebutuhan pokok yang sudah meningkat tajam menjelang puasa, dengan menggelar pasar murah di berbagai tempat di Lampung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement