REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Perdana Menteri Belarus, Vladimir Semashko, menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Senin (30/5). Dalam pertemuan ini, menurut JK, Belarus menawarkan kerjasama dalam perdagangan alat berat serta kerjasama ekonomi lainnya.
"Dia menawarkan alat berat saya bilang you telat datang karena mining agak turun jadi mesti disiapkan dulu. Mudah-mudahan nanti mining batu bara naik lagi," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (30/5).
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Belarus, Vladimir Semashko, menyampaikan Belarus ingin bekerjasama dengan Indonesia sebagai negara dengan penduduk yang besar, yakni sekitar 200 juta penduduk. Ia pun menegaskan, Belarus siap bekerja sama dan mendukung perusahaan-perusahaan asal Indonesia untuk berinvestasi di Belarus.
"Dan kami baru saja membahas hasil kerjasama kita selama tiga tahun terakhir. Dan hasil kerjasama perdagangan kita meningkat 1.7 lipat. Tetapi kami tak puas dengan hasil kerjasama yang mencapai 235 juta dollar Amerika," kata dia.
Semashko meyakini, kerjasama perdagangan antar dua negara ini dapat lebih meningkat pada beberapa tahun ke depan. Menurut Semashko, produk dari kedua negara, baik Indonesia dan Belarus, saling melengkapi satu sama lain.
Belarus, kata dia, membutuhkan sejumlah produk asal Indonesia seperti kelapa sawit dan karet. Selain itu, ia juga menilai lokasi Indonesia berada di kawasan strategis di ASEAN.
"Begitu juga dengan Belarus, Belarus juga berada di lokasi strategis di Eropa sehingga produknya dapat dipasarkan di pasar Eropa," kata dia.