Ahad 29 May 2016 23:01 WIB

Kasus DBD di Tasikmalaya Menurun

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Petugas melakukan pengasapan (fogging) guna memberantas nyamuk penyebab demam berdarah.  (Republika/Yasin Habibi)
Petugas melakukan pengasapan (fogging) guna memberantas nyamuk penyebab demam berdarah. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Demam berdarah dengue (DBD) membuat beberapa orang meninggal dunia pada awal tahun ini di Tasikmalaya. Namun, saat ini kasus DBD di Kota Tasikmalaya menurun seiring menurunnya intensitas hujan.

"Maret, April, Mei masih ada kasus DBD tapi tidak sedahsyat di Maret dan April, sekarang ada penurunan 50 persen," kata Kasubag Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Didin Fitriyadi kepada Republika.co.id, Ahad (29/5).

Pada Januari tahun ini ditemukan 98 kasus DBD di Kota Tasikmalaya, tiga kasus di antaranya mengakibatkan kematian. Kemudian, pada Februari ditemukan 62 kasus DBD dan tiga orang di antaranya meninggal dunia.

Didin mengatakan, pada Maret ditemukan 120 kasus DBD. Meski jumlahnya sangat banyak, beruntung tidak ada korban DBD yang meninggal dunia. Kemudian, pada April jumlah kasusnya mulai menurun. Sampai akhir April ditemukan 90 kasus DBD dan tidak ada satu pun yang meninggal dunia.

Catatan Dinkes sampai pekan pertama Mei tahun ini, ditemukan 16 kasus DBD. Seiring intensitas hujan yang mulai menurun, kasus DBD pun ikut menurun.

"Kalau lihat kasus memang turun, tapi masyarakat harus tetap waspada," ujar Didin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement