Ahad 29 May 2016 08:23 WIB

Perwakilan Enam Negara Afrika Pelajari Perikanan Indonesia

Nelayan (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Nelayan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan dari enam negara Afrika, yakni Kenya, Madagaskar, Mozambik, Namibia, Sudan, dan Zimbabwe antusias memperdalam pengetahuan tentang perikanan di Indonesia.

"Di sini terlihat sekali semangat atau antusiasme peserta negara Afrika seperti Namibia," kata Kepala Subdirektorat Wilayah Afrika dan Timur Tengah Direktorat Kerja Sama Teknik, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Sigit Witjaksono, di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (28/5).

Menurutnya, utusan dari beberapa negara di Afrika itu secara cukup mendalam dan detail menanyakan tentang kapasitas produksi dan bagaimana Pemerintah Daerah Muncar ini mempunyai perhatian pula terhadap keberlanjutan hasil tangkapan ikan di pelabuhan itu.

Sebanyak 19 peserta, yaitu 12 orang dari negara Afrika dan tujuh orang dari Indonesia bagian timur mengikuti pelatihan internasional tentang perikanan yang bertajuk "International Workshop on Sustainable Marine Fishery Product Development for African Countries".

Pada hari ini mereka berkarya wisata menuju tiga tempat, yakni pabrik olahan ikan pindang Ude Tiga Putri, pabrik pengalengan ikan CV Pasific Harvest, dan Pelabuhan Muncar.

Sebelumnya, para peserta pelatihan itu telah mempelajari alat tangkap dan berlatih menangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap "bubu" di perairan Selat Bali.

Lebih lanjut Sigit menuturkan karyawisata itu memberikan pelajaran yang baik kepada para peserta dalam meningkatkan pemahaman tentang keberlanjutan proses pengolahan ikan setelah ditangkap dari laut.

"Mudah-mudahan ini menjadi satu contoh yang baik dan kemudian mereka juga bisa berbagi pengetahuan dan pengalamannya selama melihat atau menyaksikan langsung dan mendapat penjelasan proses dan mekanisme yang dilakukan di Muncar," ujarnya pula.

Ia mengatakan dalam diskusi itu faktor keberlanjutan kapasitas produksi perikanan menjadi salah satu hal yang menarik perhatian perwakilan Namibia.

Dua orang perwakilan dari Namibia Director of Policy, Planning and Economics, Ministry of Fisheries and Marine Resources Anna Eratus, dan Economict Foibe Amupembe menyampaikan ketertarikan pada informasi antara lain proses penangkapan ikan yang dilakukan nelayan Indonesia termasuk di Muncar.

Kemudian, jumlah hasil tangkapan laut yang diperbolehkan, kebijakan yang mendorong kelestarian perikanan dan produktivitas perikanan. "Perikanan di Indonesia sangat menarik dan saya ingin tahu lebih banyak tentang itu," ujar Anna Eratus

Selain itu, perwakilan dari Zimbabwe juga mempunyai perhatian terhadap proses mempromosikan atau memasarkan hasil tangkapan ikan dari Pelabuhan Muncar dan Indonesia secara menyeluruh.

Perwakilan Zimbabwe yakni Senior Reseacher and Head of Fisheries Section Clementain Chenaimoyo Zvavahera dan Fisheries Extension Officer Willard Tendai Mungwadzi dari Ministry of Agriculture Mechanization and Irrigation Development.

Kemudian perwakilan dari Mozambik, Fishing Technician Rosario Fernandes Jorge Laissane dan Extension and Rural Community Associative Instructor Nelson Jaime Borges Capaina dari National Istitute for Development of Fish and Aquaculture juga mempertanyakan alat tangkap yang digunakan nelayan dan perizinan di sektor perikanan.

Demikian pula dengan perwakilan dari Madaskar, Kenya, dan Sudan, masing-masing terlibat dalam diskusi saat berkarya wisata ke Pelabuhan Muncar di Banyuwangi.

Mereka masing-masing akan membagikan pengalaman dan pengetahuan menarik seputar perikanan Indonesia mulai dari proses penangkapan, pengolahan ikan hingga pemasaran serta pengaruh pada perekonomian bangsa dan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan.

"Proses atau mekanisme bagaimana nelayan mulai bergerak untuk melakukan aktivitas penangkapan hingga kembali hingga proses pengolahan termasuk promosi dan pemasaran hasil tangkapan ikan tersebut," kata Sigit lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement