Sabtu 28 May 2016 22:42 WIB

Operasi Pasar Beras di Tulungangung Sepi Pembeli

Red: Ilham
Operasi pasar (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Operasi pasar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Pelaksanaan operasi pasar beras hari pertama dan kedua di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, sepi pembeli akibat kurangnya sosialisasi dan persiapan dari Perum Bulog Sub-Divisi Regional Tulungagung.

"Kami akui memang persiapan kurang sehingga OP hari pertama tidak optimal," kata Kepala Bulog Sub-Divre Tulungagung, Budi Cahyanto, Sabtu (28/5).

Ia mengatakan, sesuai rencana seharusnya operasi pasar baru mereka lakukan mulai 1 Juni atau Rabu pekan depan.

Namun karena muncul instruksi Gubernur Jatim untuk menggelar OP terhitung mulai Jumat (27/5), bulog mempercepat pelaksanaan operasi pasar meski persiapan belum matang.

"Daerah lainnya baru melaksanakan pada Rabu mendatang, dan baru di Jawa Timur yang mendahului melaksanaan OP lebih awal," ujarnya.

Selain sosialisasi kepada masyarakat minim, kata Budi, beberapa alat sosialisasi atau pengumuman pelaksanaan operasi pasar seperti spanduk atau banner belum tersedia di lokasi OP di Pasar Ngemplak. Bulog hanya menyediakan beras dengan harga di bawah pasar sementara kebutuhan gula putih belum disediakan oleh bulog.

"Sebenarnya hari ini gula pasir sudah datang. Namun kami perlu mengemasnya dengan berat satu kilogram sehingga baru bisa dijual pada OP hari Minggu," ujarnya.

Sejumlah warga atau konsumen yang berbelanja di Pasar Ngemplak mengaku tahu ada lapak baru penjualan sembako untuk komoditas beras. Namun rata-rata mereka mengaku tidak tahu jika lapak beras baru yang ditaruh di atas pick up dan truk itu adalah operasi pasar.

"Kami tidak tahu jika ada OP, sebab tidak ada tulisannya dan saya telanjur beli beras seharga Rp 9 ribu per kilogram," kata Suharyanti, salah satu pembeli di Pasar Ngemplak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement