Sabtu 28 May 2016 22:53 WIB

ASITA Sambut Baik Keseriusan Presiden Garap Pariwisata

Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku usaha biro perjalanan wisata yang tergabung dalam ASITA menyambut baik keseriusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menggarap sektor pariwisata Indonesia.

Ketua Asita Pusat Asnawi Bahar di Jakarta, Sabtu, mengatakan dari tujuh Presiden Republik Indonesia yang pernah memimpin negeri ini, hanya Joko Widodo yang paling responsif dengan pariwisata.

Menurut dia, 10 destinasi baru yang dipopulerkan dengan istilah 10 Bali baru, adalah salah satu bukti keseriusan duet Jokowi-JK dalam menciptakan strategi meraup devisa dengan cara cepat dan mudah.

"Luar biasa, pariwisata sudah dimasukkan dalam program utama, program prioritas, selain infrastruktur, pangan, energi, dan maritim," kata Asnawi Bahar.

Kendati Presiden Jokowi belum genap dua tahun mengendalikan pemerintahan, kata dia, gairah di sektor pariwisata nasional mulai bisa dirasakan. Investor juga dinilainya semakin percaya pada masa depan pariwisata Indonesia.

"Mereka sudah merasakan deregulasi yang cepat dan serius di sektor pariwisata," kata pria asal Sumatera Barat ini.

Dia mencontohkan Kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK), yang selama 6 presiden sebelumnya hanya 15 negara. Di masa Mantan Gubernur DKI ini, bertambah menjadi 45 negara, lalu bertambah lagi menjadi 90, dan kini sudah 169 negara.

Menurut Asnawi, "International openess" dengan program "visa fasilitation" ini adalah bagian dari keseriusan pemerintah.

"Tidak heran jika Badan Pusat Statistik (BPS) 2015 mencatat ada 10,41 juta kunjungan penduduk mancanegara ke Indonesia. Ini berarti meningkat cukup tajam dibanding 2014 yang hanya mencapai angka 9,4 juta," katanya.

Jumlah tersebut terdiri dari 9,73 oleh wisman reguler, 370.869 oleh WNA pos lintas batas darat, dan 306.540 sisanya dari WNA kunjungan yang di bawah 1 tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement