REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah mengimbau masyarakat tidak melakukan aksi borong sembilan bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadhan 1437 Hijriah atau Lebaran mendatang.
Kepala Bagian Perekonomian Kota Pekalongan, Setyo Susilo di Pekalongan, Sabtu (28/5), mengatakan masyarakat harus mampu bersikap cerdas dalam berbelanja karena ketika mereka memutuskan aksi borong sembako akan membuatharga komoditas itu tidak bisa dikendalikan.
"Masyarakat sudah bisa bersikap dan bertindak berbelanja sesuai yang dibutuhkan karena aksi borong sembako akan memicu inflasi dan kelangkaan bahan komoditas di pasaran," katanya.
Ia mengatakan untuk mengendalikan harga sembako, Pemkot telah berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk menjaga ketersediaan komoditas yang dibutuhkan masyarakat dan inspeksi mendadak selama Ramadhan.
"Kendati demikian, kesuksesan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga sembako, kami berharap pada masyarakat ikut terlibat menjaga dengan tidak melakukan aksi memborong komoditas," katanya.
Pedagang sembako Amalia mengatakan saat ini permintaan masyarakat terhadap bahan kebutuhan pokok sudah cenderung meningkat sehingga harga sembako bertahap naik.
"Harga sembako, seperti gula yang semula sekitar Rp 12 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 16.500 per kilogram. Akan tetapi untuk beras masih stabil, yaitu Rp 8.500 per kilogram," katanya.