Jumat 27 May 2016 18:05 WIB

Penderita DBD di Bogor Menurun

Rep: C32/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pasien DBD. Ilustrasi.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pasien DBD. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Memasuki Februari 2016, penderita deman berdarah dangue (DBD) di Kota Bogor mengalami lonjakan. Memasuki Mei 2016, Dinas Kesehatan (Dinkes) menyatakan kasus DBD mulai menurun drastis.

“Di Kota Bogor kasus DBD tidak ada lonjakan dan tidak ada kejadian luar biasa (KLB). Bahkan memasuki Mei turun sekali, meski masih ada yang menderita DBD,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kota Bogor Siti Robiah kepada Republika, Jumat (27/5).

Dia menjelaskan total kasus DBD hingga memasuki pekan terakhir Mei 2016 mencapai 738 orang. Pada Januari tahun ini tercatat 177 orang, Februari 219 orang, Maret 128 orang, April 125 orang, dan Mei 90 orang.

“Dilihat dari angka yang ada, semakin ke sini semakin turun apalagi dibanding tahun 2015 pada bulan yang sama. Meskipun angkanya pada Februari 2016 lebih tinggi dibanding 2015,” jelas Siti.

Dia mengungkapkan, kasus DBD pada 2015 dari Januari hingga Mei juga mengalami siklus penurunan. Pada Januari 2015 tercatat 185 kasus DBD, Februari turun menjadi 178 orang, Maret juga turun menjadi 126 orang, April lembali naik namun hanya sedikit menjadi 127 orang, dan Mei 2015 tercatat 98 kasus DBD.

Diketahui, pada 2016 korban meninggal karena DBD tercatat hingga tujuh orang. Tiga penderita DBD yang meninggal di RSUD Kota Bogor sebanyak tiga orang berumur 11 tahun, empat tahun, dan sembilan tahun.

Dua orang di Rumah Sakit Islam Bogor berusia enam dan empat tahun, satu orang di Rumah Sakit UMMI Bogor usia tujuh tahun, dan seorang bayi di Rumah Sakit Juliana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement