Jumat 27 May 2016 17:27 WIB

Lelah Kebanjiran Warga Karawang Minta Pemerintah Cari Solusi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Bayu Hermawan
Banjir di Karawang, Jawa Barat. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Banjir di Karawang, Jawa Barat. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Meski musim hujan telah berlalu, namun banjir masih menyambangi area permukiman warga Desa Karangligar, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Karawang, tergenang banjir.

Banjir tersebut akibat meluapnya Sungai Cibeet dan Citarum. Tercatat sepanjang tahun 2016, wilayah tersebut telah 12 kali kebanjiran, namun hingga saat ini belum ada solusi dari pemerintah setempat untuk menangani hal tersebut.

Asep Saepulloh, salah seorang warga Kampung Pangasinan, Desa Karangligar, mengatakan banjir terjadi pada Kamis (26/5) kemarin. Air tiba-tiba naik dan menggenangi rumah warga dengan ketinggian bervariasi antara 50 cm sampai satu meter.

"Hari ini, Alhamdulillahair sudah surut. Tetapi, kami harus kembali bekerja keras membersihkan lumpur dan sampah yang terbawa banjir," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (27/5).

Menurutnya banjir yang melanda wilayahnya ini sudah sangat sering. Apalagi, bila di hulu Sungai Cibeet dan Citarum hujan deras, maka wilayahnya ini akan tergenang banjir. Bahkan, pernah beberapa waktu yang lalu, ketinggian air mencapai dua meter.

Asep mengaku warga setempat sudah lelah menghadapi banjir. Warga meminta agar Pemkab Karawang segera melakukan penelitian tinggi permukaan tanah. Kemudian, merehabilitasi saluran pembuang yang sempit dan telah hilang.

Tak hanya itu, warga juga meminta kepada BBWS Citarum untuk segera menormalisasi Sungai Cibeet. Sebab sampai sekarang sungai tersebut belum tersentuh perbaikan.

"Kami juga ingin, Pemkab dan DPRD Karawang koordinasi dengan daerah tetangga. Seperti Kabupaten Bogor dan Cianjur, untuk duduk bersama mencari solusi banjir," katanya.

Sebab, banjir Karangligar sering diakibatkan kiriman dari daerah Bogor dan Cianjur. Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Karawang Asip Suhendar mengatakan Karangligar merupakan desa yang jadi langganan banjir.

Sebab, wilayah itu diapit oleh dua sungai besar. Yakni, Cibeet dan Citarum. Jika kedua sungai itu meluap, maka wilayah Karangligar akan langsung tergenang banjir.

"Belum ada solusi untuk penanganan banjir di wilayah itu," ucapnya.

Meski demikian, saat ini pemkab sedang berusaha berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Termasuk, ke gubernur maupun BBWS Citarum. Supaya, ada penanganan yang maksimal mengenai permasalahan banjir ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement