Jumat 27 May 2016 06:17 WIB

Arah Kiblat tidak Perlu Dibesar-besarkan

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Angga Indrawan
Kakbah, kiblat sholat umat Islam dari seluruh dunia
Foto: Republika
Kakbah, kiblat sholat umat Islam dari seluruh dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tono Sakseno berharap agar Roshdul Qiblat tidak perlu dijadikan sebagai permasalahan besar apalagi sampai harus membongkar Masjid yang sudah dibangun.

Roshdul Qiblat merupakan peristiwa di mana matahari akan tepat berada di atas Ka’bah, Makkah, Masjidil Haram, Arab Saudi pada 27 dan 28 Mei 2016. Pada saat Roshdul Qiblat ini umat Muslim diminta melakukan verifikasi terhadap arah kiblat

“Saya rasa percuma (verifikasi arah kiblat) karena tidak mungkin kita itu betul-betul bisa persis (dengan arah kiblat),” kata Tono kepada Republika.co.id, Kamis (26/5).

Menurut Tono, verifikasi arah kiblat ini hanya akan meresahkan umat Islam. Bagi Tono yang terpenting ketika beribadah adalah meluruskan niat kepada Allah SWT. “Kalau cuma mengubah arah shaf tidak masalah tapi kalau sampai membangun ulang masjid tidak perlu,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement