Kamis 26 May 2016 15:27 WIB

JK Minta PNS Tingkatkan Produktivitas

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
 Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Foto: Antara/ Rahmad
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta para pegawai negeri sipil atau aparatur sipil negara memiliki keterampilan dan dapat menghasilkan produktivitas yang baik. Hal ini disampaikan JK saat meresmikan pembukaan acara rakornas kepegawaian di Jakarta.

"Tentu punya skill dan menghasilkan produk yang baik. Itulah yang kita harapkan dari seluruh PNS atau ASN kita dewasa ini," kata JK di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (26/5).

Lebih lanjut, JK mengatakan dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi banyak perubahan pola kerja PNS. Ia menyebut terdapat tiga hal pokok yang menyebabkan terjadinya perubahan pola kerja dan karakter PNS atau ASN.

Pertama, terjadi perubahan karena adanya perubahan sistem pemerintahan. Sebelum pemerintah menerapkan otonomi daerah sejak tahun 2000, pemerintah menerapkan sistem pemerintahan sentralistis.

"Akibatnya dulu PNS sampai kabupaten merupakan pegawai pusat. Karena kanwil, kadis semua pegawai pusat. Sekarang sebagian besarnya hanya pegawai daerah," kata JK. Karena itu, saat ini dibutuhkan inovasi dan kebijakan-kebijakan daerah yang lebih baik.

Yang kedua, perubahan perkembangan teknologi yang merubah cara mengelola pemerintahan. Pemerintah pun, kata JK, mulai menerapkan e-government dan layanan online lainnya. Dengan teknologi, dapat mempercepat dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

JK menyebut, dalam era saat ini, mengakses data dengan mudah merupakan hal yang sangat penting. Dan hal ini hanya dapat terjadi dengan menggunakan sistem teknologi yang lebih baik.

Ketiga, adanya persaingan baik antar daerah maupun antar negara. Namun, persaingan juga disebutnya disebabkan karena adanya otonomi daerah.

"Kalau daerah tidak efisien, orang berusaha di daerah lain. Kalau di sini tarif terlalu mahal, orang pindah ke daerah yang lebih murah. Kalau di sini layanan kurang, pengusaha menginvestasi di daerah yang layanannya baik," jelas JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement