Kamis 26 May 2016 13:05 WIB

Blusukan SBY dan Jalan Mulus Kupang-Atambua 300 Km

Kondisi jalan Kupang-Atambua
Foto: Muhammad Hafil
Kondisi jalan Kupang-Atambua

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG – Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menyimpan kesan baik dan mendalam terhadap presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mereka terkesan atas sikap SBY yang memastikan anggaran pusat ke daerah turun dan dimanfaatkan dengan baik.

Salah satu contohnya adalah tentang jalan negara yang menghubungkan Kota Kupang di wilayah barat Pulau Timor dan Atambua yang merupakan daerah perbatasan dengan Timor Leste sejauh 300 meter. Jalan yang berjarak sekitar 300 km atau sekitar 7 jam perjalanan Kupang-Atambua itu sangat halus.

Republika.co.id yang berkesempatan menempuh jalan itu pada Senin (23/5) rute Kupang-Atambua dan Rabu (25/5) rute Atambua-Kupang tak melihat dan merasakan satupun jalan yang berlubang. Jalannya sangat halus dan aspalnya terlihat sangat bersih.

Perjalanan itu terasa semakin menyenangkan karena ditambah pemandangan alam yang indah. Rumput savana maupun pebukitan menghiasi sepanjang jalan. Kota Kupang dan Atambua memang cuacanya sangat panas tetapi di antara kedua daerah itu ada sebuah daerah bernama Soe yang menjadi ibukota  Kabupaten Timor Tengah Selatan. Di tempat itu, cuacanya dingin. Bahkan, saat memasuki sore hingga malam hari udaranya berkabut.

 

 

 

Ada cerita di kalangan warga tentang kondisi mulusnya jalan Kupang-Atambua itu. Menurut salah seorang warga, Andi Brams, sebelum kedatangan SBY pada 2011, jalan Kupang-Atambua tidak terlalu bagus. Tetapi, begitu pemerintah daerah tahu rencana SBY akan berkunjung ke perbatasan melalui jalan darat, jalan itu kemudian diperbaiki dan hasilnya masih sama dengan lima tahun lalu.

 

“SBY waktu itu bilang dia mau memastikan anggaran dari pusat turun langsung dan dirasakan oleh masyarakat. Makanya, dia tidak mau naik pesawat dari Kupang ke Atambua, tetapi maunya naik jalan darat pulang pergi untuk melihat kondisi jalan dan pembangunan di masyarakat,” kata Andi mengenang kedatangan SBY lima tahun lalu.

Untuk diketahui, Atambua memiliki sebuah bandara kecil. Bandara itu melayani penerbangan Kupang-Atambua pergi pulang sehari dua kali.

Sedangkan Frans, warga NTT lainnya mengatakan, tidak hanya melalui jalan darat, SBY saat di Atambua juga tidak mau menginap di hotel. Dia memilih menginap di barak di sebuah lapangan yang disediakan oleh TNI.

“SBY bilang waktu itu dia ingin nostalgia bersama prajurit karena beliau pernah tugas di Timor-Timur,” kata Frans.

Frans mengaku kagum dengan pilihan SBY itu. Apalagi pada waktu itu SBY yang menempuh perjalanan darat dan menginap di tenda ditemani istrinya,  Any Yudhoyono.

“Padahal bias saja dia selaku kepala negara naik pesawat perintis Kupang-Atambua dan menginap di hotel. Tetapi dia memilih turun langsung ke jalan melihat kondisi warganya,” kata Frans.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement