REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengajak Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) untuk bersama-sama melakukan pembenahan secara menyeluruh terhadap layanan transportasi umum.
"Kita perlu pembenahan secara radikal trayek angkutan umum agar lebih tertib dalam tatanannya," katanya di Bekasi, Rabu (25/5).
Menurut dia, seluruh angkutan yang sudah berusia tua di atas 15 tahun harus diremajakan. Selain itu Dinas Perhubungan juga diminta melakukan penataan sub terminal sebagai langkah lanjutan penataan trayek. Pernyataan itu dikatakan Rahmat saat peresmian Kantor Organda Kota Bekasi di Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Rabu (25/5).
"Kegiatan ini sangat membutuhkan sinergitas Organda dalam pelaksanaannya," katanya.
Ia mengemukakan, saat ini di Kota Bekasi terdapat 19 titik pusat kemacetan di sejumlah jalan utama, seperti Rawapanjang, Pekayon, Pondokgede dan lainnya. "Kalau nggak mau macet ya tinggal saja di luar Kota Bekasi. Sebab kemacetan itu dampak dari pembangunan. Pada 1980-an, lewat di Jalan Pekayon kita tidak berani karena tidak ada listrik. Namun saat ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) sudah 2,5 triliun, perkembangan ekonomi sangat cepat," katanya.
Namun demikian, kata dia, tetap perlu dilakukan penataan sistem transportasi sehingga semua lini kehidupan masyarakat berjalan dengan baik. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana, mengatakan siap melaksanakan radikalisasi trayek angkutan umum di wilayahnya.
"Hanya saja, kebijakan itu harus dilakukan secara perlahan agar tidak berimplikasi pada konflik di lapangan," katanya.