Rabu 25 May 2016 21:07 WIB

Ditipu EO, Ratusan Siswa SD Gagal Piknik

Rep: c38/ Red: Hazliansyah
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 153 siswa kelas VI SD N Jatirasa 3, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat gagal berlibur ke Taman Wisata Matahari, Bogor, lantaran ditipu oleh pihak event organizer (EO). Empat bus yang sedianya mengantarkan siswa ke lokasi tak kunjung datang, sedangkan pihak EO tidak dapat dihubungi.

Kapolsek Jatiasih, Kompol Aslan Sulastomo, membenarkan kejadian tersebut. Menurut Aslan, para siswa kelas VI SD yang baru selesai menempuh Ujian Nasional ini hendak berlibur ke Taman Wisata Matahari di Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/5) pagi tadi.

"Orang tua murid membentuk panitia dengan tidak melibatkan sekolah," kata Aslan, kepada Republika.co.id, Rabu (25/5).

Aslan menuturkan, panitia dibentuk atas kesepakatan para wali murid, yang diketuai oleh salah satu wali berinisial R. Karena kelas VI SD N Jatirasa 3 terbagi menjadi 4 kelas, tiap kelas diambil tiga orang wali murid. Total panitia sebanyak 12 orang. Mereka kemudian mengadakan rapat di rumah ketua panitia di Perumahan Kemang Ifi, Kota Bekasi.

Dalam rapat tersebut, lanjut Aslan, salah satu wali murid mengaku mempunyai saudara berinisial JCS yang kenal dengan sebuah event organizer. Atas perantara JCS, panitia berhubungan dengan pemilik EO yang berinisial FA. Menurut Aslan, JCS mengatakan sudah kenal dengan FA selama 1-2 tahun. Namun, ketika ditanya, JCS juga tidak mengetahui lokasi kantor FA karena selama ini hanya bertemu di luar.

Kepada wali murid, FA mengaku mempunyai event organizer bernama Pelangi Tour and Travels yang beralamat di Jalan Otista, Cawang, Jakarta Timur.

Setelah sepakat menggunakan jasa FA, wali murid menyerahkan uang senilai Rp 36 juta rupiah tunai secara bertahap pada awal Maret 2016. Uang tambahan senilai Rp 3 juta diserahkan kemudian lewat rekening FA. Alhasil, total uang yang digondol FA sejumlah Rp 39 juta. Uang tersebut merupakan hasil iuran wali murid untuk biaya berlibur ke Bogor. Tiap anak dikenai biaya sebesar Rp 400 ribu.

"Pada hari H, ternyata bus yang ditunggu-tunggu tidak datang," kata Aslan melanjutkan.

Menurut rencana, anak-anak akan berangkat pukul 06.00. Namun, bus tetap tidak datang meskipun sudah ditunggu berjam-jam. Pihak EO pun tidak berhasil dihubungi. Sontak, wali murid dan pihak sekolah dibuat panik. Rencana 153 siswa dari 4 kelas untuk berlibur ke Taman Wisata Matahari terpaksa batal. Orang tua murid kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Jatiasih.

Aslan menyatakan, hingga kini ada enam orang yang sudah diperiksa sebagai saksi di Polsek Jatiasih, baik dari pihak panitia maupun sekolah. Pihaknya juga sedang melakukan pengecekan ke daerah Cawang, Jakarta Timur untuk mengetahui benar-tidaknya keberadaan kantor Pelangi Tours yang disebut menjadi EO acara itu. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan anggota Polsek Jatiasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement