Rabu 25 May 2016 19:53 WIB

PDIP Nyatakan Sulit Dukung Ahok di Pilgub DKI

Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri (kanan) memasangkan pin kepada Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laily (ketiga kiri) saat kampanye yang bertemakan Indonesia Melawan Kekerasan Seksual yang diadakan di Jakarta, Kamis (12/5)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri (kanan) memasangkan pin kepada Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laily (ketiga kiri) saat kampanye yang bertemakan Indonesia Melawan Kekerasan Seksual yang diadakan di Jakarta, Kamis (12/5)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP belum memiliki bakal calon gubernur yang akan diusung pada Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dilaporkan masih menjaring sejumlah figur populer dan memiliki elektabilitas tinggi untuk diusung nanti.

Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai prosesi penganugerahan gelar doktor honoris causa kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri di kampus Universitas Pajajaran, Jalan Dipati Ukur, Bandung, Rabu (25/5).

Menurut Hasto, figur tersebut baik dari eksternal maupun dari internal PDI Perjuangan, yakni mereka yang sudah mendaftar sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, dan sudah mengikuti seleksi. Dari figur-figur yang masuk dalam penjaringan survei PDI Perjuangan, termasuk Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Hasto mengakui PDIP sangat sulit untuk mendukung Ahok sebagai calon gubernur pada pilkada serentak tahun 2017, karena dia sudah memilih maju melalui jalur perseorangan. "Ahok bahkan sudah mendeklarasikan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari jalur perseorangan," katanya.

Ia menegaskan DPP PDIP saat ini sedang memproses survei terhadap nama-nama yang masuk dalam penjaringan bacagub DKI, baik dari internal maupun dari eksternal PDIP. Dalam penjaringan tersebut, kata dia, PDIP tidak menjadikan popularitas atau elektabilitas sebagai satu-satunya tolok ukur untuk diusung sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.

"Ada beberapa pertimbangan lain, seperti kesamaan visi misi, komitmen, dan loyalitas terhadap partai," katanya. Menurut dia, elektabilitas hanya salah satu instrumen saja, dari beberapa instrumen yang menjadi persyaratan di PDIP

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement