REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra sudah menetapkan tiga kandidat untuk diusung di Pilgub DKI 2017. Ketiganya adalah Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, dan Letjen (Purn) Safrie Sjamsoeddin. Dari ketiga kandidat itu, nama Sandiaga Uno memiliki kelebihan untuk diusung Gerindra.
Pengamat politik Universitas Jayabaya, Igor dirgantara mengatakan, Sandiaga layak dicalonkan Gerindra dengan alasan, berpeluang kecil untuk pindah partai ketika terpilih menjadi gubernur.
"Sandi Uno paling pantas mewakili Gerindra dalam Pilkada Jakarta. Apalagi peluang Sandi berprilaku 'kutu loncat' sangat kecil ke depannya seperti yang dilakukan oleh Ahok. Sandi lebih loyal terhadap Partai Gerindra," kata Igor kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/5).
Menurut Igor, kelebihan Sandiaga Uno adalah sosok yang paling muda di antara kedua kandidat lainnya. Selain santun dan good looking, kata dia, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pernah mengatakan bahwa salah satu ciri pemimpin ideal adalah yang gagah dan 'ganteng', seperti Salahuddin Al-Ayyub.
"Pemimpin muda memang selalu menjadi wabah positif sejak era revolusi kemerdekaan sampai pilkada serentak Desember 2015 lalu, di mana beberapa daerah sudah memperlihatkan transformasi kepemimpinan kepada yang muda untuk diberi kesempatan menjadi pemimpin lokal di daerahmya," imbuhnya.
Bahkan, sambung dia, nama Sandiaga Uno yang masuk radar salah satu bakal calon gubernur DKI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebab saat ini, Gerindra punya 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Untuk bisa mengusung calon, perlu minimal 22 kursi. Artinya, Gerindra butuh tambahan tujuh kursi dari partai lain. Sementara PKS memiliki 11 kursi di DPRD.
"PKS adalah mitra terkuat untuk berkoalisi dengan Gerindra di Pilgub DKI 2017, dengan total 26 kursi untuk memantapkan pasangan calon dari kedua partai tersebut," ucapnya.