Rabu 25 May 2016 17:12 WIB

Dedi Mulyadi: Megawati Sosok Ibu Bangsa Negara

Ketum Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (tengah) mengikuti prosesi Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa (Dr.H.C) Megawati Soekarnoputri Bidang Politik dan Pemerintahan di Kampus Unpad, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/5)
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Ketum Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (tengah) mengikuti prosesi Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa (Dr.H.C) Megawati Soekarnoputri Bidang Politik dan Pemerintahan di Kampus Unpad, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/5)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menuturkan sosok Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri bukan hanya sebagai ketua partai politik. Megawati dinilainya juga sosok ibu bangsa yang senantiasi melontarkan gagasan-gagasan strategis tentang bangsa ini.

"Sehingga saya pikir sangat pantas, layak dan patut kalau hari ini kemudian Universitas Padjadjaran Bandung memberikan anugerah gelar doktor honoris causa kepada Ibu Megawati hari ini," kata Dedi Mulyadi, usai menghadiri acara Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa dalam Bidang Ilmu Politik dan Pemerintahan kepada Megawati Soekarnoputi dari Unpad, di Grha Sanusi Universitas Padjadjaran Kota Bandung, Rabu (25/5).

Ia menuturkan ada sejumlah hal yang bisa diambil dari orasi ilmiah berjudul "Bernegara Dengan Satu Keyakinan Ideologi" Ketua Umum DPP PDI Perjuangan tersebut diantaranya ialah pertama kesadaran tentang Pancasila sebagai ideologio bangsa.

"Sehingga negara harus segera melakukan langkah-langkah konstitusional untuk menata semangat kehidupan ber-Pancasila. Jadi Pancasila tidak menjadi tafsir rezim yang dalam setiap rezim memiliki tafsir tersendiri terhadap Pancasila," kata dia.

Kedua, lanjut Dedi, adalah tentang rasa keadilan masyarakat yakni masyarakat saat ini harus mendapatkan perlindungan lebih lanjut. "Kalau kemarin Ibu Megawati menggagas jaminan kesehatan, hari tua, pendidikan. Maka jaminan itu jangan sekedar ada. namun harus lebih memberikan perlindungan yang menyeluruh untuk masyarakat," kata dia.

Hal ketiga yang bisa diambil dari orasi ilmiah Megawati Soekarnoputri tersebut, menurutnya, adalah tentang kedaulatan negara meliputi penguasaan laut yang tidak boleh ada batasan antara kabupaten atau provinsi karena itu merupakan zona yang sangat terbuka.

"Hal keempat yang saya catat dari orasi ilmiah Ibu Mega tadi adalah tentang kemandirian ekonomi bangsa. Bahwa kita memiliki kekayaan cukup, kemampuan keuangan cukup manakala birokrasi memiliki aspek perencanaan keuangan yang memadai yang berorientasi kepada kepentingan publik," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement