REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengimbau warga di daerah rawan bencana lebih berhati-hati. Ini menyikapi perubahan alam sehingga bisa segera menyelamatkan diri saat bencana.
"Saya mohon kehati-hatian kita semua karena memang topografi daerah kita rawan, baik rawan banjir juga pergerakan tanah," kata Mensos saat meninjau lokasi banjir bandang di Kampung Cihideung Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat, Rabu (25/5).
Mensos meninjau langsung ke hulu sungai yang meluap pada Minggu (22/5) yang merusak 35 rumah warga dan menyebabkan lima warga meninggal dunia. Dia sempat bercakap-cakap dengan warga setempat yang menyatakan bahwa di bagian hulu masih terjadi pergerakan tanah.
"Ke depan harus diteliti lagi daerah mana yang rawan pergerakan tanah, jadi masyarakat tahu dan bisa segera evakuasi jika melihat tanda-tanda alam yang ganjil," ujar Mensos.
Dia mencontohkan seperti di Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah yang rawan longsor telah dilakukan pemetaan tanah dari Universitas Gadjah Mana. "Saya empat kali ke Banjarnegara dan sekarang sudah direlokasi warga yang berada di rawan bahaya," katanya.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 47 kabupaten kota di Tanah Air rawan bencana alam. Terlebih lagi saat memasuki musim hujan, sebagian besar wilayah kerap mengalami banjir bandang dan tanah longsor.