REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) menilai munculnya fenomena antikomunisme saat ini bisa saja mengarah kepada konflik sosial dalam masyarakat yang bisa memecah-belah bangsa.
Ketua Umum PGI, Henriette T.H. Lebang menilai fenomena antikomunisme yang diikuti oleh pelarangan dan bahkan razia, sudah sangat berlebihan dan telah menimbulkan keresahan dalam masyarakat.
"Kami sangat prihatin, fenomena ini seperti hendak mengembalikan kita kepada suasana Orde Baru," kata dia, Selasa (25/5).
Ia khawatir gaya Orde Baru yang berupaya meredam segala bentuk ideologi yang tidak sejalan akan kembali muncul. Tertama tafsir tunggal sejarah yang terkait dengan Peristiwa 1965.
Atas keprihatian tersebut maka PGI memohon dan menyerukan kepada Pemerintah menghentikan segala upaya oknum tertentu yang berusaha menghidupkan isu “komunisme” atau “bahaya laten PKI”.
Presiden Joko Widodo, juga diminta untuk terus memfasilitasi upaya pelurusan sejarah terkait dengan Peristiwa 1965. agar perjalanan bangsa ini ke depan tidak selalu dibayangi oleh ketidak-pastian dan keresahan.