REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO --- Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Ngombakan, Polokerto, Sukoharjo berencana mengumpulkan orang tua siswa dalam waktu dekat. Hal ini merupakan tindaklanjut evaluasi sekolah pasca terjadinya peristiwa pembakaran ruang kelas yang dilakukan oleh seorang siswi kelas V berinisial VRA pada Senin (23/5).
Wakil Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, Riyanto mengatakan permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Orang tua VRA sudah meminta maaf atas tindakan anaknya. Meski saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan Polres Sukoharjo.
"Masalahnya sudah kelar, kami memilih menyelesaikannya secara keluarga. Kedepannya agar menjadi pelajaran buat kami lebih memantau murid. Dan dalam waktu dekat kami akan mengumpulkan seluruh orang tua murid juga untuk memberikan penyuluhan," kata Riyanto saat ditemui Republika.co.id di sekolah pada Selasa (24/5).
(Baca: Madrasah Milik Muhammadiyah Diduga Dibakar).
Dua ruangan yakni kelas V dan VI untuk sementara tak digunakan. Siswa yang belajar di dua kelas tersebut sementara dipindahkan ke Masjid Albarokah yang berada tepat disamping sekolah. Dari pantauan langsung, sejumlah fasilitas kelas seperti lemari, kipas, gorden hangus terbakar. Riyanto mengaku aktifitas belajar mengajar belum normal. Siswa yang biasanya pulang pukul satu siang kini harus lebih awal.
"Kami memantau terus, mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Untuk mengondisikan jadi dua hari ini pulangnya lebih dimajukan," katanya.
Sementara itu Ahmad Suhadi salah satu guru menuturkan saat ini VRA dalam kondisi baik. VRA untuk sementara waktu diberi izin libur, hingga kasus yang tengah ditangani polisi tersebut selesai. VRA diharapkan dapat kembali bersekolah. "Kami tidak ingin ada trauma pada anak, nanti kalau sudah selesai, psikisnnya sudah pulih, kondisinya sudah seperti sedia kala lagi tentu masuk sekolah lagi," tuturnya.