REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Warga Cianjur diminta tetap mewaspadai potensi bencana seperti longsor dan banjir. Hal ini terkait berakhirnya masa status siaga darurat longsor dan banjir yang ditetapkan Pemkab Cianjur.
"Masyarakat jangan lengah terutama di daerah yang rawan longsor dan banjir," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Idaman Kabupaten Cianjur Ochid Durosid kepada Republika.co.id, baru-baru ini.
Menurut Ochid, potensi terjadinya longsor dinilai masih cukup tinggi. Terlebih, sebagian wilayah Cianjur masih sering diguyur hujan deras selama berjam-jam.
Karena itu, kata Ochid, Partai Idaman berharap agar masyarakat tetap waspada menghadapi bencana alam. Langkah ini untuk mencegah timbulnya korban jiwa maupu kerugian materiil akibat bencana.
Ochid berkata, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga harus tetap siaga menghadapi bencana meskipun status siaga telah dicabut. Terutama merespon dengan cepat ketika ada informasi bencana yang terjadi di utara maupun selatan Cianjur. Harapannya, masyarakat yang menjadi korban bencana alam bisa segera terbantu.
Partai Idaman di Kabupaten Cianjur saat ini dipimpin Syamsuriana atau dikenal Uni Soneta. Pelantikan Partai Idaman se-Jawa Barat telah dilakukan pada 22 Mei 2016 lalu di Bandung.
Sebelumnya Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Suparman kepada wartawan mengatakan, BPBD tetap siaga mewaspadai potensi bencana longsor dan banjir. Hal ini dikarenakan masih tingginya intensitas hujan hingg akhir Mei mendatang.
Asep mengungkapkan, jenis bencana lainnya yang paling berpotensi pada musim peralihan cuaca dari hujan ke kemarau adalah puting beliung. Hal ini didasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya.